Bahagian 5 :
Saat di kampus Eliza. ”Turun kuliah bareng siapa?” Tanya seorang teman, Erin namanya. ”Hafiza.” ”Tugas kamu sudah selesai?” "Tugas yang mana ya?” ”Tugas hari selasa kemarin.” ”Oh.” ”Kok cuman oh?” ”Memangnya kenapa?” ”Lihat donk.” ”Kerja sendiri donk.” Kata Eliza seraya tersenyum. ”Aku enggak mengerti caranya, pusing, lihat donk !” ”Mmm.” Sejenak Eliza pura-pura berpikir. ”Eliza, kok sama teman pelit sih?” ”Takut aja.” ”Takut apa?” ”Entar kalau kamu nyontek jawaban aku, terus dosen periksa, dan ternyata jawabannya aku salah, entar kamu salahin aku lagi, kerja sendiri aja ya?” ”Enggak bakal aku salahin kamu kok, lihat donk Eliz.” Pinta Erin lagi. ”Begini aja aku bantu kamu cari penyelesaiannya aja ya?” ”Yaa, kelamaan.” ”Ya sudah kalau enggak mau.” ”Aku nyontek saja ya.” ”No..no..no…” ”Ya deh, bantu aku cari penyelesaiannya aja.” ”Ok.”
Saat di kantin kampus Afdhal. ”Kak Afdhal ya?” Tanya seorang gadis. ”Saya yang namanya Afdhal.” Kata Dzaki seraya merapikan rambutnya, Dzaki yang pada saat itu juga berada di kantin. Gadis itu manyun. Afdhal hanya tersenyum melihat gayanya Dzaki yang sedang asyik tebar pesona. ”Jangan percaya sama tukang bohong.” Kata Fahmi seraya tertawa. ”Kak Afdhal aku Nisa, boleh minta nomor hapenya enggak?” Kata gadis itu lagi seraya tersenyum manis ke Afdhal. ”Nomor hape aku aja, aku ikhlas kok.” Sahut Dzaki dengan senyum manisnya. ”Di catat ya 085678990555.” Kata Dzaki lagi. ”Kepedean amat sih.” Kata Fahmi dengan tawanya.
---- > To Be Continued
No comments:
Post a Comment