Showing posts with label Kaum Tsamud. Show all posts
Showing posts with label Kaum Tsamud. Show all posts

02 May 2013

Nabi Salleh as dan Unta Betina - Part 4

Jom kita sambung part terakhir ......

Setelah unta baginda dibunuh ada pula perancangan untuk membunuh baginda, namun begitu perancangan tersebut tidak dilaksanakan. Seperti yang dijanjikan ALlah kini kaum tersebut hanya menunggu.masa untuk merasai azab Allah yang amat pedih...

Seperti yang diceritakan dalam banyak sejarah sebelum azab yang dijanjikan Allah menimpa kaum tersebut, Nabi Saleh memberitahu kaumnya bahwa azab Allah yang akan menimpa di atas mereka akan didahului dengan tanda-tanda seperti berikut:

1.   Pada hari pertama bila mereka terbangun dari tidur, wajah mereka menjadi kuning.

2.   Pada hari kedua akan berubah menjadi merah.

3.   Pada hari ketiga jadi hitam; dan

4.   Pada hari keempat turunlah azab Allah yang pedih itu.

Mendengar ancaman azab yang dikhabarkan oleh Nabi Saleh as kepada kelompok sembilan orang iaitu kelompok pembunuh unta dan merancang melakukan pembunuhan ke atas diri Nabi Saleh, mereka mengadakan pertemuan rahsia dan bersumpah untuk melaksanakan rancangan pembunuhan itu di waktu malam terutamanya di saat orang masih tidur nyenyak. Tujuannya mereka adalah untuk menghindari tuntutan balas darah oleh keluarga Nabi Saleh as, jika diketahui identiti mereka sebagai pembunuhnya. Rancangan mereka ini dirahsiakan sehingga tidak diketahui dan didengar oleh siapapun kecuali sembilan orang itu sendiri.

Seperti yang dijanjikan di malam yang gelap-gelita dan sunyi-senyap mereka mendatangi tempat Nabi Saleh as bagi melaksanakan rancangan jahatnya, tetapi dengan tidak semena-mena jatuhlah batu-batu besar yang tidak diketahui dari arah mana datangnya di atas kepala mereka seketika itu juga mereka rebah ke tanah dalam keadaan tidak bernyawa lagi. Demikianlah Allah telah melindungi rasulNya dari perbuatan jahat hamba-hambaNya yang kafir.

Satu hari sebelum hari turunnya azab yang telah ditentukan itu, dengan izin Allah berangkatlah Nabi Saleh as bersama para mukminin pengikutnya menuju Ramlah, sebuah tempat di Palestin, meninggalkan Hijir dan penghuninya kaum Tsamud yang habis binasa ditimpa halilintar yang dahsyat beriringan dengan gempa bumi yang mengerikan. 

Ingatlah bahawa dosa dan perbuatan mungkar yang dilakukan oleh sekelompok kecil warga masyarakat mampu membinasakan masyarakat itu seluruhnya, oleh yang demikian menjadi tanggungjawab ahli masyarakat untuk nasihat-menasihati ahli masyarakatnya. Kejadian yang menimpa kaum Tsamud menjadi binasa dan hancur malahan hilang dari muka bumi kerana dosa dan pelanggaran perintah Allah yang dilakukan oleh beberapa orang pembunuh unta Nabi Saleh as. 

30 April 2013

Nabi Salleh as dan Unta Betina - Part 3

Foto hiasan: Ibu saya di ladang unta
Nabi Salleh a.s sedar akan tentangan yang diberikan oleh kaumnya yang menuntut bukti/ mukjizat daripada baginda, yang sebenarnya tuntutan ini bertujuan untuk menghilangkan pengaruhnya dan mengikis habis kewibawaannya di mata kaumnya terutama para pengikutnya. Apabila baginda gagal memenuhi tuntutan tersebut, Nabi Salleh as membalas tentangan kaumnya dengan menuntut janji dari mereka, apabila baginda berhasil mendatangkan mukjizat yang kaum minta nanti, mereka mesti meninggalkan agama dan penyembahan mereka dan mengikut Nabi Salleh as serta beriman kepadanya.

Sesuai dengan permintaan dan petunjuk pemuka-pemuka kaum Tsamud, berdoalah Nabi Salleh a.s memohon kepada Allah agar memberikan suatu mukjizat kebenaran risalahnya dan sekaligus mematahkan perlawanan dan tentangan kaumnya yang masih degil itu. Ia memohon dari Allah dengan kekuasasanNya menciptakan seekor unta betina, maka dikeluarkanlah dari perut sebuah batu karang besar yang terdapat di sisi sebuah bukit yang mereka tunjuk.

Maka sejurus kemudian, dengan izin Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Pencipta, terbelahlah batu karang yang ditunjuk itu dan keluarlah dari perutnya seekor unta betina. Dengan menunjuk kepada binatang yang baru keluar dari perut batu karang, Nabi Salleh berkata "Inilah dia unta Allah, janganlah kamu ganggu dan biarkan giliran untuk mendapatkan air minum bagimu dan bagi ternakanmu juga dan ketahuilah bahawa Allah akan menurunkan azabNya yang pedaih sekiranya kamu mengganggu haiwan ini."

Syahdan, maka bekeliaranlah sang unta di ladang-ladang memakan rumput sesuka hatinya tanpa diganggu oleh sesiapa pun. Dan di saat giliran minumnya tiba, pergilah unta itu ke sebuah perigi dan minumlah sepuas hatinya. Dan pada hari-hari giliran unta Nabi Salleh a.s datang minum, tiada seekor binatang lain menghampirinya, hal ini akhirnya menimbulkan rasa tidak senang hati kepada pemilik-pemilik haiwan ternakan yang makin hari makin merasa bahawa dengan adanya unta Nabi Salleh di tengah-tengah mereka itu merupakan gangguan dalam urusan seharian laksana duri yang melintang di dalam kerongkong.

Dengan berhasilnya Nabi Salleh a.s mendatangkan mukjizat yang mereka tuntut, gagallah pemuka kaum Tsamud dalam usahanya menjatuhkan kehormatan dan menghilangkan pengaruh Nabi Salleh, bahkan sebaliknya telah menambah tebal kepercayaan para pengikutnya dan menghilangkan keraguan dari kaumnya. Maka dihasutlah oleh mereka pemilik-pemilik ternak yang merasa jengkel dan tidak senang dengan adanya unta Nabi Salleh yang bermaharajalela di ladang dan kebun-kebun mereka serta ditakuti oleh binatang-binatang peliharaannya.

Persekongkolan diadakan oleh orang-orang dari kaum Tsamud untuk mengatur rancangan pembunuhan unta Nabi Saleh dan selagi orang masih dibayangi oleh rasa takut dari azab yang diancam oleh Nabi Saleh apabila untanya diganggu di samping adanya dorongan keinginan yang kuat untuk melenyapkan binatang itu dari atas bumi mereka, muncullah tiba-tiba seorang janda bangsawan yang kaya raya yang akan menyerah dirinya kepada siapa yang dapat membunuh unta Saleh. Di samping janda itu, ada seorang wanita lain yang mempunyai beberapa puteri cantik-cantik menawarkan akan menghadiahkan salah seorang dari puteri-puterinya kepada orang yang berhasil membunuh unta itu.

Dua macam hadiah yang menggiurkan dari kedua wanita itu di samping hasutan para pemuka Tsamud mengundang dua orang lelaki bernama Mushadda' bin Muharrij dan Gudar bin Salif berkemas-kemas akan melakukan pembunuhan bagi meraih hadiah yang dijanjikan di samping sanjungan dan pujian yang akan diterimanya dari para kafir suku Tsamud bila unta Nabi Saleh telah mati dibunuh.

Dengan bantuan tujuh orang lelaki bersembunyilah kumpulan itu di suatu tempat di mana biasanya dilalui oleh unta dalam perjalanannya ke perigi tempat ia minum dan begitu unta-unta yang tidak berdosa itu lalu segeralah dipanah betisnya oleh Musadda' yang disusul oleh Gudar dengan menikamkan pedangnya di perutnya.

Dengan perasaan megah dan bangga pergilah para pembunuh unta itu ke ibu kota menyampaikan berita matinya unta Nabi Saleh yang mendapat sambutan sorak-sorai dan teriakan gembira dari pihak musyrikin seakan-akan mereka kembali dari medan perang dengan membawa kemenangan yang gilang- gemilang. Berkata mereka kepada Nabi Saleh:" Wahai Saleh! Untamu telah mati dibunuh, cubalah datangkan akan apa yang engkau katakan dulu akan ancamannya bila unta itu diganggu, jika engkau betul-betul termasuk orang-orang yang terlalu benar dalam kata-katanya."

Nabi Saleh menjawab:" Aku telah peringatkan kamu, bahwa Allah akan menurunkan azab-Nya atas kamu jika kamu mengganggu unta itu. Maka dengan terbunuhnya unta itu maka tunggulah engkau akan tibanya masa azab yang Allah talah janjikan dan telah aku sampaikan kepada kamu. Kamu telah menentang Allah dan terimalah kelak akibat tentanganmu kepada-Nya. Janji Allah tidak akan meleset. Kamu boleh bersuka-ria dan bersenang-senang selama tiga hari ini kemudian terimalah ganjaranmu yang setimpal pada hari keempat. Demikianlah kehendak Allah dan takdir-Nya yang tidak dapat ditunda atau dihalang."

Ada kemungkinan menurut ahli tafsir bahwa Allah melalui rasul-Nya, Nabi Saleh memberi waktu tiga hari itu untuk memberi kesempatan, kalau-kalau mereka sedar akan dosanya dan bertaubat minta ampun serta beriman kepada Nabi Saleh kepada risalahnya.

Akan tetapi dalam kenyataannya tempoh tiga hari itu bahkan menjadi bahan ejekan kepada Nabi Saleh yang ditentangnya untuk mempercepat datangnya azab itu dan tidak usah ditangguhkan tiga hari lagi...

"Barang siapa segan mengikuti jejak sunnahku, maka tiadalah ia termasuk dalam golonganku." - Hadis Riwayat Muslim.

29 April 2013

Nabi Salleh as dan Unta Betina - Part 2

Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang tidak akan membiarkan hamba-hamba-Nya berada dalam kegelapan terus-menerus tanpa diutusnya pesuruh disisi-Nya untuk memberi penerangan dan memimpin mereka keluar dari jalan yang sesat ke jalan yang benar.

Demikian pula, Allah tidak akan menurunkan azab dan seksaan kepada suatu umat sebelum mereka diperingatkan dan diberi petunjuk oleh-Nya dengan perantara iaitu seorang yang dipilih untuk menjadi utusan dan rasulNya. Sunnatullah ini berlaku pula kepada kaum Tsamud, yang kepada mereka telah diutuskan Nabi Saleh as seorang yang telah dipilih-Nya dari suku mereka sendiri, dari keluarga yang terpandang dan dihormati oleh kaumnya, terkenal tangkas, cerdik, pandai, rendah hati dan ramah-tamah dalam pergaulan.

Nabi Saleh as mengenalkan mereka tentang Tuhan yang sepatutnya mereka sembah, Allah Yang Maha Esa, yang telah mencipta mereka, menciptakan alam sekitar mereka, menciptakan tanah-tanah yang subur yang menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup mereka, mencipta binatang-binatang yang memberi manfaat dan berguna bagi mereka dan dengan demikian memberi kepada mereka kenikmatan dan kemewahan hidup dan kebahagiaan lahir dan batin. Tuhan Yang Esa itulah yang harus mereka sembah dan bukan patung-patung yang mereka pahat sendiri dari batu-batu gunung yang tidak berkuasa memberi sesuatu kepada mereka atau melindungi mereka dari ketakutan dan bahaya.

Nabi Saleh as memperingatkan mereka bahwa dia juga adalah seorang saudara daripada mereka, terjalin antara dirinya dan mereka ikatan keluarga dan darah. Mereka adalah kaumnya dan sanak keluarganya dan dia adalah seketurunan dan sesuku dengan mereka. Ia mengharapkan kebaikan dan kebajikan bagi mereka dan sesekali tidak akan menjerumuskan mereka ke dalam hal-hal yang akan membawa kerugian, kesengsaraan dan kebinasaan bagi mereka. Ia menerangkan kepada mereka bahwa dia adalah pesuruh dan utusan Allah, dan apa yang diajarkan dan didakwahkan kepada mereka adalah amanat Allah yang harus dia sampaikan kepada mereka untuk kebaikan mereka semasa hidup dan sesudah mereka mati di akhirat kelak.

Dia berharap yang kaumnya mempertimbangkan dan memikirkan bersungguh-sungguh apa yang dia serukan dan anjurkan agar mereka segera meninggalkan penyembahan kepada patung berhala itu dan percaya beriman kepada Allah Yang Maha Esa seraya bertaubat dan mohon keampunan kepada-Nya atas dosa dan perbuatan syirik yang selama ini telah mereka lakukan. Allah Maha Dekat kepada mereka dengan mendengarkan doa mereka dan memberi keampunan kepada yang bersalah apabila dimintanya.

Terperanjatlah kaum Saleh mendengar seruan dan dakwahnya yang bagi mereka merupakan hal yang baru yang tidak diduga akan datang dari saudara atau anak mereka sendiri. Maka serentak ditolaknya ajakan Nabi Saleh as itu seraya berkata mereka kepadanya:

"Wahai Saleh! Kami mengenalmu seorang yang pandai, tangkas dan cerdas, fikiranmu tajam dan pendapat serta semua pertimbanganmu selalu tepat. Pada dirimu kami melihat tanda-tanda kebajikan dan sifat-sifat yang terpuji. Kami mengharapkan dari engkau sebetulnya untuk memimpin kami menyelesaikan hal-hal yang rumit yang kami hadapi, memberi petunjuk dalam soal-soal yang gelap bagi kami dan menjadi ikutan dan kepercayaan kami di kala kami menghadapi krisis dan kesusahan. Akan tetapi segala harapan itu menjadi meleset dan kepercayaan kami kepadamu tergelincir hari ini dengan tingkah lakumu dan tindak tandukmu yang menyalahi adat-istiadat dan tatacara hidup kami. Apakah yang engkau serukan kepada kami? Engkau menghendaki agar kami meninggalkan persembahan kami dan nenek moyang kami, persembahan dan agama yang telah menjadi darah daging kami menjadi sebahagian hidup kami sejak kami dilahirkan dan tetap menjadi pegangan untuk selama-lamanya. Kami sesekali tidak akan meninggalkannya kerana seruanmu dan kami tidak akan mengikutimu yang sesat itu. Kami tidak mempercayai cakap-cakap kosongmu bahkan meragui kenabianmu. Kami tidak akan mendurhakai nenek moyang kami dengan meninggalkan persembahan mereka dan mengikuti jejakmu."

Nabi Saleh as memperingatkan mereka agar jangan menentangnya dan agar mengikuti ajakannya beriman kepada Allah yang telah mengurniai mereka rezeki yang luas dan penghidupan yang sejahtera. Diceritakan kepada mereka kisah kaum-kaum yang mendapat seksaan dan azab dari Allah kerana menentang rasul-Nya dan mendustakan risalah-Nya. Hal yang serupa itu dapat terjadi ke atas mereka jika mereka tidak mahu menerima dakwahnya dan mendengar nasihatnya, yang diberikannya secara ikhlas dan jujur sebagai seorang anggota dari keluarga besar mereka dan yang tidak mengharapkan atau menuntut upah daripada mereka atas usahanya itu. Ia hanya menyampaikan amanat Allah yang ditugaskan kepadanya dan Allahlah yang akan memberinya upah dan ganjaran untuk usahanya memberi pimpinan dan tuntutan kepada mereka.

Sekelompok kecil dari kaum Tsamud yang kebanyakannya terdiri dari orang-orang yang berkedudukan sosial lemah menerima dakwah Nabi Saleh dan beriman kepadanya sedangkan sebahagian yang terbesar terutamanya mereka yang tergolong orang-orang kaya dan berkedudukan tetap berkeras kepala dan menyombongkan diri menolak ajakan Nabi Saleh dan mengingkari kenabiannya dan berkata kepadanya:" Wahai Saleh! Kami kira bahawa engkau telah dirasuk syaitan dan terkena sihir. Engkau telah menjadi tidak waras dan menderita sakit gila. Akalmu sudah berubah dan fikiranmu sudah kacau sehingga engkau tidak sedar yang engkau telah mengeluarkan kata-kata yang tidak masuk akal dan mungkin engkau sendiri tidak memahaminya. 

Mereka terus menghina nabi Allah itu dan berkata "Engkau mengaku bahwa engkau telah diutuskan oleh Tuhanmu sebagai nabi dan rasulNya. Apakah kelebihanmu daripada kami semua sehingga engkau dipilih menjadi rasul, padahal ada orang-orang di antara kami yang lebih patut dan lebih cekap untuk menjadi nabi atau rasul daripada engkau. Tujuanmu dengan bercakap kosong dan kata-katamu hanyalah untuk mengejar kedudukan dan ingin diangkat menjadi kepala dan pemimpin bagi kaummu. Jika engkau merasa bahwa engkau cerdas dan cergas dan mengaku bahwa engkau tidak mempunyai arah dan tujuan yang terselubung dalam dakwahmu itu maka hentikanlah usahamu menyiarkan agama barumu dengan mencerca penyembahan kami dan nenek moyangmu sendiri. Kami tidak akan mengikuti jalanmu dan meninggalkan jalan yang telah ditempuh oleh orang-orang tua kami lebih dahulu".

Lalu Nabi Saleh as menjawab: "Aku telah berulang-ulang mengatakan kepadamu bahwa aku tidak mengharapkan sesuatu apapun daripadamu sebagai balasan atas usahaku memberi penerangan kepada kamu. Aku tidak mengharapkan upah atau mendambakan pangkat dan kedudukan bagi usahaku ini yang aku lakukan semata-mata atas perintah Allah dan daripadaNya kelak aku harapkan balasan dan ganjaran untuk itu dan bagaimana aku dapat mengikutimu dan menterlantarkan tugas dan amanat Tuhan kepadaku, padahal aku talah memperoleh bukti-bukti yang nyata atas kebenaran dakwahku. Janganlah sesekali kamu harapkan bahawa aku akan melanggar perintah Tuhanku dan melalaikan kewajibanku kepada-Nya hanya semata-mata untuk melanjutkan penyembahan nenek moyang kami yang jahil itu. Siapakah yang akan melindungiku dari murka dan azab Tuhan jika aku berbuat demikian? Sesungguhnya kamu hanya akan merugikan dan membinasakan aku dengan seruanmu itu."

Setelah gagal dan berhasil menghentikan usaha dakwah Nabi Saleh dan dilihatnya ia bahkan makin giat menarik orang-orang mengikutnya dan berpihak kepadanya, para pemimpin dan pemuka kaum Tsamud berusaha hendak membendung arus dakwahnya yang makin lama makin mendapat perhatian terutama dari kalangan bawahan menengah dalam masyarakat. Mereka menentang Nabi Saleh dan untuk membuktikan kebenaran kenabiannya dengan suatu bukti mukjizat dalam bentuk benda atau kejadian luar biasa yang berada di luar kekuasaan manusia.

Nabi Salleh as dan Unta Betina - Part 1

Bismillahirrahmanirrahim...

Mari kita berkisahkan cerita Nabi Saleh as kerana keadaan ceritanya seperti dah terjadi di negara kita. Jadi sebelumnya menjadi bertambah buruk, ada baiknya jika kita muhasabah diri, pemimpin dan komuniti kita.

Cuba buka Al-Quran, Surah Al-Qamar ayat 25 hingga ayat 32 yang bermaksud :

"Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Pastilah dia (Nabi Saleh as) seorang yang sangat pendusta dan sombong. (25)

Kelak mereka akan mengetahui siapa yang sebenarnya sangat pendusta dan sombong itu. (26)

Sesungguhnya Kami akan mengirimkan unta betina sebagai cubaan bagi mereka, maka tunggulah mereka dan bersabarlah (wahai Saleh).(27)

Dan beritahulah kepada mereka bahawa air itu dibahagi di antara mereka (dengan unta betina itu); setiap orang berhak mendapat giliran minum.(28)

Maka mereka memanggil kawannya lalu dia menangkap (unta itu) dan memotongnya.(29)

Maka betapa dahsyatnya azab-Ku dan peringatan-Ku. (30)

Kami kirimkan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti batang-batang kering yang lapuk. (31) dan

Sungguh telah Kami Mudahkan Al-Quran untuk peringatan, maka adakah orang yang mahu mengambil pelajaran? (32) Sodaqallahullazim... benarlah kata-kata Allah.

Kisah Nabi Saleh sebenarnya banyak diceritakan di dalam Al-Quran, ianya tertulis di dalam 72 ayat iaitu. dalam 11 surah. Antaranya Surah Al-A'raaf, ayat 73 hingga 79; Surah Hud ayat 61 hingga ayat 68; Surah Al-Hijr; Surah Al-Fajr; Surah Asy-Syams; Surah Qaf; Surah Al-Israa’; Surah Adz-Dzariyaat; Surah Fussilat; Surah Al-Haaqqah dan banyak lagi.

Siapa dia Nabi Saleh?

Menurut salasilah, Nabi Saleh Alaihissalam adalah putra kepada 'Ubaidah bin Tsamud bin 'Amir bin Iram bin Sam bin Nuh AS. Baginda diutuskan kepada kaum Tsamud yang hidup di atas bekas runtuhan kaum Ad (kaum Nabi Hud). Nama kaum Thamud ni diambil daripada name moyang diorang seperti yang saye nyatakan kat atas tadi (Ubaidah bin Thamud). Bangsa Tsamud ni sebenarnya lebih pandai daripada kaum Aad. Setelah kaum Aad binasa, negeri mereka menjadi tandus dan kering. Kemudian negeri ini dibangun kembali oleh kaum Tsamud, sehingga menjadi negeri yang hijau dan makmur.

Akan tetapi, same macam kaum Ad yang terdahulu, kaum Tsamud pun menjadi sombong dan lupa diri dengan kehebatan yang mereka miliki tu..macam biaselaa..bile kuat, mereka yang kuat akan menekan mereka yang lemah atau yang xde pengaruh ni. Mereka pun tidak mau mendengarkan dakwah Nabi Saleh AS.

Manakala perkataan Tsamud pula adalah nama suatu suku yang dimasukkan bahagian dari bangsa Arab oleh ahli sejarah dan ada pula yang menggolongkan mereka ke dalam bangsa Yahudi. Mereka bertempat tinggal di suatu dataran bernama " Alhijir " terletak antara Hijaz dan Syam yang dahulunya termasuk jajahan dan dikuasai suku Ad yang telah habis binasa disapu angin taufan yang dikirim oleh Allah sebagai pembalasan atas pengingkaran mereka terhadap dakwah dan risalah Nabi Hud A.S. Anda boleh merujuk peta di atas, di mana letaknya Hijaz tu...

Sumber-sumber sejarah ada mengungkap, sekelompok orang yang disebut dengan Tsamud ini benar-benar wujud. Masyarakat al-Hijr (batu) sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran adalah sama dengan kaum Tsamud. Nama lain dari Tsamud adalah Ashab al-Hijr. Kata ‘Tsamud’ adalah nama dari suatu kaum, sedangkan kata al-Hijr adalah salah satu di antara beberapa kota yang dibangun oleh orang tersebut. Seperti umat Nabi Hud yaitu kaum ‘Ad, ahli geografi Yunani yang bernama Pliny menggambarkan bahwa Domatha dan Hegra adalah lokasi tempat tinggal kaum Tsamud. Tempat tersebut hingga kini dikenal dengan nama Kota Al-Hijr.

Sumber tertua yang berkaitan dengan kaum Tsamud adalah hikayat kemenangan Raja Babilonia Sargon II (abad ke-8 SM) yang mengalahkan orang-orang ini dalam pertempuran di Arabia selatan. Bangsa Yunani juga menghubungkan kaum ini sebagai ‘Tamudaei’, yakni ‘Tsamud’ sebagaimana ditulis Aristoteles, Ptolomeus, dan Pliny. Kaum Tsamud ini diperkirakan hidup pada abad ke-8 Sebelum Masehi, sekitar tahun 800an SM.

Kemakmuran dan kemewahan hidup serta kekayaan alam yang dahulu dimiliki dan dinikmati oleh kaum Aad telah diwarisi oleh kaum Tsamud. Tanah-tanah yang subur yang memberikan hasil berlimpah ruah, binatang-binatang perahan dan lemak yang berkembang biak, kebun-kebun bunga yag indah, bangunan rumah-rumah yang didirikan di atas tanah yang rata dan dipahatnya dari gunung. Semuanya itu menjadikan mereka hidup tenteram, sejahtera, dan bahagia, merasa aman dari segala gangguan alam dan mengaku bahawa kemewahan hidup mereka akan kekal bagi mereka dan anak keturunan mereka.

Kaum Tsamud tidak mengenal Tuhan. Tuhan mereka adalah berhala-berhala yang mereka sembah dan puja, kepadanya mereka berkorban, tempat mereka meminta perlindungan dari segala bala dan musibah dan mengharapkan kebaikan serta kebahagiaan. Mereka tidak dapat melihat atau memikirkan lebih jauh dan apa yang dapat mereka jangkau dengan pancaindera.

Sumber: dari blog seseorang yang saya terlupa namanya, Al-Quran dan beberapa buku Islam.

08 October 2012

Peringatan dan Janji Allah

Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ‘Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu bermaharajalela di muka bumi membuat kerosakan. Surah al-Araaf ayat 74

Kaum Tsamud adalah kaum yang dilaknat oleh Allah swt kerana mensyirikkan Allah swt kerana bertindak menyembah berhala. Kaum ini dianugerahkan oleh Allah swt dengan kemampuan dan kemahiran memahat gunung untuk dijadikan istana dan tempat tinggal. Diriwayatkan bahawa mereka menetap di Hijr iaitu nama sebuah kawasan pergunungan yang terletak di persimpangan jalan antaraMadinah dan Syria.

Bangunan tersergam indah diukir pada gunung.
Lokasi kota tsamud (Mada'in Salih)

Dan sesungguhnya penduduk-penduduk kota Al-Hijr (Tsamud) telah mendustakan rasul-rasul. Surah al-Hijr ayat 81

Mukjizat Nabi Saleh

Seorang nabi telah diutuskan kepada kaum Tsamud, namun langsung tidak diendahkan oleh mereka. Nabi tersebut diceritakan di dalam al-Quran sebagai nabi Saleh as. Nabi Saleh as dianugerahkan dengan seekor unta betina sebagai tanda mukjizat baginda. Unta tersebut bukan sebarangan tetapi unta ajaib yang ‘lahir’ daripada celahan batuan gunung. Ia diceritakan Allah dalam surah al-Israa ayat 59,

Sesalur dan mungkin ia adalah sistem peparitan
Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasan Kami), melainkan kerana tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu. Dan telah Kami berikan kepada Tsamud unta betina itu (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu. Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti. Surah al-Israa ayat 59

Cerita lebih terperinci berkisar tentang mukjizat unta betina ini diceritakan oleh Allah swt dalam surah As-Syu’araa’ daripada ayat 154 sehingga 159.

Jalan juga mereka cipta untuk kemudahan mereka.
Tidak Mengendahkan Seruan Nabi Saleh As

Miskipun demikian, kedatangan nabi Saleh as untuk mengajak mereka ke jalan tauhid langsung tidak diendahkan oeh mereka. Malahan, mereka bertambah engkar dan terus menerus mencerca dan mencabar nabi Saleh as. Ia diceritakan Allah swt dalam surah al-A’raaf,

Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka: “Tahukah kamu bahwa Saleh diutus (menjadi rasul) oleh Tuhannya?.” Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Saleh diutus untuk menyampaikannya. Orang-orang yang menyombongkan diri berkata: “Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu.

Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata: “Hai Shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah).” Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka. Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata: “Hai kaumku sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasihat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasihat.” (surah al-A’raaf: 75-79)


Azab Allah Swt Terhadap Kaum Tsamud Yang Kufur

Keengkaran dan kesombongan mereka terhadaps seruan nabi Saleh as telah menyebabkan mereka ditimpa dengan azab yang cukup pedih. Kehancuran kaum Tsamud adalah kerana sambaran petir yang mereka saksikan dengan mata mereka sendiri. Petir yang luar biasa dasyat ini yang menghasilkan bunyi yang cukup kuat. Firman Allah SWT yang bermaksud,

Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk, maka mereka disambar petir azab yang menghinakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan. Surah as-Fushsilat ayat 17

Berikut adalah bukti tinggalan kota kaum Tsamud, semoga umat Islam mengambil iktibar daripada apa yang berlaku kepada kaum-kaum terdahulu yang telah dilaknat Allah swt.

Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang yang mempunyai akal, (yaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu. Surah at-Thalaq ayat 10.