31 July 2012

Video: Kalau Belum Ajal


Sungai Melaka Dari Jaya 99

Cantiknya permandangan Sungai Melaka yang saya ambil dari Tingkat 15 Bangunan Jaya 99 di Jalan Tun Sri Lanang Melaka. Sungai yang telah dibaik pulih kelihatan bersih walaupun airnya tidaklah jernih hingga menampakkan dasarnya.

Slogan Melaka Indah Melaka Bersih memang kena dengan tempatnya... kepada semua rakyat Melaka, usah biarkan hanya Kerajaan sahaja yang berhempas pulas memelihara kebersihan dan keceriaan bansar ini, tuan puan juga harus memainkan peranan masing-masing....

Bersih dan cantik.... yang kelihatan ini adalah sedikit dari rumah di perkampungan Morten... kampung yang telah dijadikan persinggahan para pelancung baik dari dalam maupun dari luar negara.

Boy yang digunakan untuk membuat pemantauan di sepanjang sungai ini, saya rasa bot ini menyusuri sungai untuk memeriksa dan mengambil smpah sarap yang ada terapung di sungai ini. Saya sangat memuji usaha pemeliharaan sungai ini. Syabas Kerajaan Neger Melaka. I like....

30 July 2012

Selamat Berjuang Demi Islam


Dari Jendela GCH Melaka

Bangunan baru siap dibina pada tahun lepas, Bangunan Jaya 99 (bangunan yang seakan berkembar) di situlah saya bertugas selama 5 hari mulai 23 Julai hingga 27 Julai 2012.

Bangunan Ibu Pejabat Risda betul-betul di hadapan bilik saya di HGC tingkat 7.

Masih terdapat lagi perkampungan di dalam Bandar Melaka, ini salah satu buktinya.

Kelihatan asap dari celah-celah pokok, teringat saya semasa di kampong di mana setiap petang kami menyapu samaah dan membakarnya....

29 July 2012

Doa Buka Puasa dan Doa Sahur


Assalamualaikum semua sahabat-sahabat dan saudara-mara, di sini saya nak ucapkan selamat berbuka puasa pada hari ke 9 hari bulan Ramadan 2012 ini. Mungkin masih belum terlambat lagi untuk saya memaparkan doa berbuka puasa dan doa sahur yang saya ambil/ pinjam dari www.islamituindah.my.  Terima kasih saya ucapkan kepada web tersebut dan jom kita kongsi.
Memandangkan kita di bulan Ramadhan, kami ingin berkongsi dengan pembaca doa berbuka puasa dan selepas berbuka untuk diamalkan bersama. Kalau boleh hafallah doa berbuka puasa ini. Doanya cukup mudah untuk dihafal. Kalau ada anak kecil latihlah mereka menghafal doa ini seawal usia muda mereka.
Doa Berbuka Puasa
Ya Allah bagi Engkau aku berpuasa dan dengan Engkau beriman aku dengan rezeki Engkau aku berbuka dengan rahmat Engkau wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Selepas selesai berbuka puasa, bacalah doa seperti berikut:
Doa Selepas Berbuka Puasa
Ya Allah! Kerana Engkau aku berbuka puasa dan kepada Engkau aku beriman dan atas rezeki dari Engkau aku berbuka puasa telah hilang dahaga sudah menjadi basah segala urat. Ya Allah! Aku minta diampuni dosaku dengan rahmat Engkau yang meliputi segala sesuatu.
Daripada Salman bin Amir Addabbi Assohaabi r.a. daripada Nabi SAW bersabda :
“Jika seseorang daripada kamu berbuka, hendaklah ia berbuka dengan buah kurma. Sekiranya buah kurma tiada, bolehlah ia berbuka dengan air kosong. Sesungguhnya air itu bersih lagi suci.” (Riwayat Abu Daud dan at-Tirmidzi)
Hadith di atas menerangkan kepada kita bahawa orang Islam yang berpuasa disunatkan berbuka dengan buah kurma atau air biasa jika ketiadaan buah kurma. Inilah tertib atau sunnah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Hikmah kita disunatkan berbuka dengan buah tamar ialah kerana kurma dipercayai mengandungi glukosa yang mampu memberi tenaga segera kepada badan.
Justeru itu, sesiapa yang berpuasa dengan ikhlas kerana Allah SWT, kemudian beramal mengikut sunnah Rasulullah SAW akan di beri ganjaran pahala di akhirat serta mendapat nikmat dan rahmat Allah SWT di dunia dan juga di akhirat.
Doa Sahur Sebelum Sahur
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. ya Allah engkau-berkatilah untuk-ku, didalam apa-saja-yang engkau-telah-merezekikan-ku, dan engkau-hindarkanlah-dari-ku azab sang-neraka.

Nasyid: Zikir Taubat

Zikir dan doa ini memang saya sangat suka. Saya ada banyak jenis versi zikir dan doa ini, jika kawan-kawan perasan saya telah mengpostkannya lebih awal. Setiap kali berkumandang di radio atau Tv saya akan turut serta. Semoga Allah menerima taubat saya.

28 July 2012

Jamuan Cuti Puasa Kelas Masjid Negara

19hb Julai 2012 adalah kelas terakhir kami yang belajar di Masjid Negara (MN), MN telah mengeluarkan surat mengenai cuti di sepanjang bulan Ramadan.

Jamuan ini adalah gabungan dari 3 buah kelas.Bagus betul idea ini kerana ianya memberi ruang kepada kami untuk lebih mengenali rakan-rakan dari kelas yang lain.


Kebaikan kedua di mana kami dapat menikmati juadah-juadah dari kawan-kawan yang lain. Memang benar pada malam itu banyak betul  juadah yang dibawa oleh kawan-kawan.

Selamat bercuti kepada semua kawan-kawan, selamat berpuasa dan jangan lupa datang semula pada minggu kedua bulan Ogos nanti.

Kepada kawan-kawan sekelas saya, jangan lupa mengulang kaji kerana selepas raya nanti kita akan menghadapi peperiksaan.... suspen kan!!!!






27 July 2012

Pusara Ayah

Emak sedang membaca Surah Yassin semasa saya dan emak menziarahi Pusara Ayah baru-baru ini

Alhamdulillah Pusara Ayah sentiasa nampak bersih dan kemas.

Tanpa disedari ayah dah tinggalkan kami hampir 3 tahun setengah. Tetapi perasaan rindu padanya tetap kuat dan tidak pernah berkurangan.

Semakin ramai komuniti FBS yang berpindah ke taman ini dan menjadi jiran-jiran ayah. Kami entah bila lagi....

Farewell Fazreen dan Anne











26 July 2012

Lagu: Allahumasalialah - Sami Yusuf

Jom dengar lagu ini

Bulan Istimewa

Oleh Drs. Ahmad Yani

Ketika ibadah Ramadhan tahun lalu kita akhiri, salah satu harapan yang merasuk kedalam jiwa kita adalah keinginan untuk bisa menjumpai dan menikmati bulan Ramadhan pada tahun berikutnya. Insya Allah, harapan itu akan terpenuhi, karenanya kita berharap semoga Allah Swt benar-benar menyampaikan usia kita pada Ramadhan tahun ini.

Kalau kita begitu berharap bisa menikmati kembali ibadah Ramadhan pada tahun ini, karena Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa. Karena itu, kehadiran Ramadhan tahun ini yang tidak akan kita sia-siakan begitu saja. Sebagai orang yang gembira atas kedatangan kembali Ramadhan dan kita bisa memasukinya, maka target yang ingin kita capai adalah mendapatkan nilai-nilai keistimewaan dari bulan Ramadhan itu sendiri sebagai titik awal untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Swt. Lalu, selain keharusan berpuasa sebulan penuh, apa saja keistimewaan bulan Ramadhan itu?.

1.   Bulan Al-Qur’an

Ramadhan seringkali disebut dengan Syahrul Qur’an (Bulan Al-Qur’an), karena awal diturunkannya Al-Qur’an adalah pada bulan Ramadhan. Dengan berpedoman pada Al-Qur’an, niscaya perjalanan hidup manusia menjadi terarah dan memberi kebahagiaan, kedamaian, ketentraman dan kemakmuran serta keadilan. Banyak dari kita, kaum muslimin yang sudah jauh dari Al-Qur’an, mulai dari jauh dalam bentuk tidak bisa membacanya, bisa membaca tapi tidak rajin membacanya, rajin membaca tapi tidak memahaminya, memahami tapi tidak mengamalkannya atau sudah mengamalkannya tapi baru untuk dirinya sendiri, belum merangsang atau mengajak orang lain untuk mengamalkannya.

Oleh karena itu, sebagai bulan Al-Qur’an, Ramadhan mengingatkan dan mengetuk hati kita untuk memperkokoh komitmen kepadanya. Bila Ramadhan yang segera kita masuki telah berakhir dan komitmen kita kepada Al-Qur’an semakin kuat, hal itu merupakan indikasi dari keberhasilan ibadah Ramadhan kita, sehingga dalam menjalani kehidupan ini, kita selalu berpedoman kepada Al-Qur’an, karena Al-Qur’an memang berfungsi sebagai petunjuk dan dalam menilai sesuatu, kitapun menggunakan Al-Qur’an sebagai tolok ukur, karena Al-Qur’an memang berfungsi untuk membedakan antara yang haq (benar) dengan yang bathil (salah), Allah berfirman yang artinya: Bulan Ramadhan adalah bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil). (QS 2:185).

2.   Pintu Syurga Dibuka, Neraka Ditutup.

Setiap muslim pasti ingin sekali bisa masuk syurga dengan segala kenikmatannya dan terhindar dari neraka dengan segala kesengsaraan dan penderitaannya. Ramadhan adalah bulan yang amat memberi peluang kepada kita untuk meraih syurga dan menghindar dari neraka. Namun ini sifatnya tidak otomatis bersamaan dengan datangnya Ramadhan, tapi itu bisa kita raih manakala Ramadhan ini kita penuhi dengan segala bentuk kebajikan, sekecil apapun kebajikan yang kita lakukan itu.

Ramadhan yang merangsang kita untuk melaksanakan segala aktivitas kebajikan akan menghantarkan kita ke pintu syurga yang seluas-luasnya, bahkan bagi orang yang berpuasa, Rasulullah Saw sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim menyatakan ada pintu khusus untuk masuk syurga itu yang dinamakan dengan Ar Royyan. Sementara dengan ibadah Ramadhan yang sebaik-baiknya, seorang muslim semakin kecil peluangnya akan kemungkinan masuk ke dalam neraka. Itulah salah satu maksud pintu syurga dibuka lebar dan pintu neraka ditutup rapat dengan sebab puasa Ramadhan sebagaimana hadits Nabi Saw:

Jika tiba bulan Ramadhan, maka dibuka pintu-pintu syurga dan ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu semua syaitan (HR. Bukhari dan Muslim).

3.   Membelenggu Syaitan

Hadits di atas juga menyebutkan dibelenggunya syaitan-syaitan ketika Ramadhan tiba, hal ini karena dengan telaksananya ibadah Ramadhan dengan sebaik-baiknya, syaitan merasa amat sangat sulit mencapai keberhasilan dalam menggoda manusia, sehingga selama Ramadhan itu, syaitan betul-betul merasa terbelenggu atau sangat terbatasi keleluasaannya dalam menggoda manusia.

Dengan demikian, sebagai muslim, kita harus aktif dalam membelenggu syaitan melakukan aktivitasnya menyesatkan manusia, dan bulan Ramadhan adalah kesempatan yang amat baik untuk melatih kekuatan rohani kita untuk bisa membatasi ruang gerak syaitan dalam diri kita masing-masing.

4.   Ampunan Dosa.

Ibadah Ramadhan yang dikerjakan dengan sebaik-baiknya juga akan memberi keuntungan atau keistimewaan bagi kita dengan diampuninya dosa-dosa kita dimasa lalu oleh Allah Swt. Ini merupakan peluang yang sangat besar yang diberikan Allah dan kita tidak boleh mensia-siakan kesempatan ini. Kenapa demikian?. Karena sudah begitu banyak dosa yang kita lakukan, dosa anak kepada orang tua, dosa orang tua kepada anak, dosa isteri kepada suami, dosa suami kepada isteri, dosa pemimpin pada rakyat, dosa rakyat pada pemimpin, dosa murid kepada guru, dosa guru kepada murid dan begitulah seterusnya. Rasulullah Saw bersabda:

“Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ridha Allah, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR Bukhari).


Kalau peluang yang begitu besar ini kita abaikan, peluang mana lagi yang ingin kita ambil. Memang tahun depan, Ramadhan akan kembali tiba kalau kiamat belum terjadi, tapi yang jadi masalah adalah usia kita yang belum tentu sampai, sebagaimana banyak orang diantara keluarga, teman, jamaah dan masyarakat kita yang sudah tidak bisa berjumpa lagi dengan bulan Ramadhan tahun ini karena mereka telah meninggal dunia..

5.  Memperkuat Benteng Pertahanan.

Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Ibnu Majah, Rasulullah Saw menyatakan: ash shiyamu junnatun (puasa itu adalah benteng). Dalam suatu peperangan, diperlukan benteng untuk memantapkan pertahanan. Dalam kehidupan seorang muslim, terjadi kecamuk perang dalam jiwanya antara yang haq dan yang bathil. Untuk bisa memenangkan peperangan itu, seorang muslim harus memiliki benteng pertahanan yang kuat sehingga bisa menghalau segala godaan syaitan.

Puasa sebagai upaya memperkuat benteng pertahanan rohani merupakan sesuatu yang amat penting. Tersebarluasnya kemaksiatan dan kemunkaran, sulitnya memperkokoh persatuan Islam dan umat Islam pada hakikatnya adalah karena lemahnya kekuatan rohani yang membuat syaitan menjadi begitu berkuasa atas diri kita. Karena itu, dalam kondisi kehidupan masyarakat kita yang masih amat jauh dari nilai-nilai Islam, peran puasa Ramadhan menjadi sesuatu yang amat mendasar dalam membentengi jiwa umat dalam menghadapi godaan-godaan syaitan yang tiada henti.

6.   Pahala Besar

Keistimewaan penting dari bulan Ramadhan adalah diberikannya pahala yang begitu besar kepada siapa saja yang melakukan kebajikan atau amal yang shaleh. Hal ini akan membuat kita semakin terlatih atau terbiasa untuk melakukan amal-amal yang shaleh. Sebagai sebuah contoh, untuk orang yang memberi makan atau minum kepada orang yang berbuka puasa, maka Allah Swt akan memberikan pahala puasa orang yang diberi makan atau minum itu tanpa mengurangi pahala orang tersebut.

Ibadah Ramadhan memang memberikan janji perolehan pahala yang besar. Dengan pahala yang besar itu kita terangsang untuk beramal shaleh yang sebanyak-banyaknya, lalu kita menjadi terbiasa melakukannya.

Akhirnya menjadi jelas bagi kita bahwa, begitu banyak keistimewaan bulan Ramadhan yang membuat kita tidak boleh mengabaikannya begitu saja. Karena itu, kehadiran Ramadhan pada tahun ini akan kita optimalkan sebagai momentum untuk meningkatkan proses tarbiyyah (pendidikan) bagi diri, keluarga dan masyarakat kita kearah terwujudnya pribadi, keluarga dan masyarakat yang selalu berada dalam ketaqwaan kepada Allah Swt.

25 July 2012

Juadah Berbuka Hari Pertama Ramadan

Alhamdulillah tahun inisaya dapat menyambut puasa di kampung halaman saya diMelaka. Sedih juga apabila terkenangkan kebiasaan saya berpuasa bersama ayah dan emak, tetapi kini kami hanya dapat berpuasa bersama emak sahaja. Kami tetap syukur dan alhamdulillah.

Hari pertama puasa, ini sahaja juadah yang sempat dimasak oleh adik saya Ainee ... itu pun tidak dapat dihabiskan oleh kami. Ain masak nasi goreng, mee goreng, bubur kacang hijau, kueh kasturi dan seperti biasa bulan Ramadan sebelum ini kami tidak akan terlepas daru berbuka puasa dengan buah kurma, bukankah makam kurma semasa berbuka puasa tu sunat.

Kesilapan Kerap Muslim di Ramadhan

Oleh: Ust Hj Zaharuddin Hj Abd Rahman

Pada hemat saya, kita bolehlah mengatakan bahawa objektif atau sasaran yang perlu dicapai oleh Muslim di bulan Ramadhan ini kepada dua yang terutama. Iaitu taqwa dan keampunan. Perihal objektif taqwa telah disebut dengan jelas di dalam ayat 183 dari surah al-Baqarah. Manakala objektif 'mendapatkan keampunan' ternyata dari hadith sohih tentang Sayyidatina Aisyah r.a yang bertanya kepada nabi doa yang perlu dibaca tatkala sedar sedang mendapat lailatul qadar. Maka doa ringkas yang diajar oleh Nabi SAW adalah doa meminta keampunan Allah SWT.

Bagaimanapun, kemampuan untuk mendapatkan kesempurnaan pahala ramadhan kerap kali tergugat akibat kekurangan ilmu dan kekurang perihatinan umat Islam kini. Antara yang saya maksudkan adalah :-

1)   Makan dan minum dengan bebas setelah batal puasa dengan sengaja (bukan kerana uzur yang diterima Islam). Perlu diketahui bahawa sesiapa yang batal puasanya dengan sengaja tanpa uzur seperti mengeluarkan mani secara sengaja, merokok, makan dan minum. Ia dilarang untuk makan dan minum lagi atau melakukan apa jua perkara yang membatalkan puasa yang lain sepanjang hari itu. (Fiqh as-Siyam, Al-Qaradawi, hlm 112). Ia dikira denda yang pertama baginya selain kewajiban menggantikannya kemudiannya. Keadaan ini disebut di dalam sebuah hadith, Ertinya : "sesungguhnya sesiapa yang telah makan (batal puasa) hendaklah ia berpuasa baki waktu harinya itu" (Riwayat al-Bukhari)

2)   Makan sahur di waktu tengah malam kerana malas bangun di akhir malam . Jelasnya, individu yang melakukan amalan ini terhalang dari mendapat keberkatan dan kelebihan yang ditawarkan oleh Nabi SAW malah bercanggah dengan sunnah baginda. "Sahur" itu sendiri dari sudut bahasanya adalah waktu terakhir di hujung malam. Para Ulama pula menyebut waktunya adalah 1/6 terakhir malam. (Awnul Ma'bud, 6/469). Imam Ibn Hajar menegaskan melewatkan sahur adalah lebih mampu mencapai objektif yang diletakkan oleh Nabi SAW. (Fath al-Bari, 4/138)

3)   Bersahur dengan hanya makan & minum sahaja tanpa ibadah lain . Ini satu lagi kesilapan umat Islam kini, waktu tersebut pada hakikatnya adalah antara waktu terbaik untuk beristigfar dan menunaikan solat malam. Firman Allah ketika memuji orang mukmin ertinya : " dan ketika waktu-waktu bersahur itu mereka meminta ampun dan beristighfar" (Az-Zariyyat : 18)

4)   Menunaikan solat witir sejurus selepas terawih. Menurut dalil-dalil yang sohih, waktu yang terbaik bagi solat witir adalah penutup segala solat sunat di sesuatu hari itu berdasarkan hadith ertinya "Jadikanlah solat sunat witir sebagai solat kamu yang terakhir dalam satu malam". (Fath al-Bari, no 936). Sememangnya tidak salah untuk melakukan witir selepas terawih, cuma sekiranya seseorang itu yakin akan kemampuannya untuk bangun bersahur dan boleh melakukan solat sunat selepas itu, maka adalah lebih elok ia melewatkan witirnya di akhir malam.

5)   Tidak menunaikan solat ketika berpuasa. Ia adalah satu kesilapan yang maha besar. Memang benar, solat bukanlah syarat sah puasa. Tetapi ia adalah rukun Islam yang menjadi tonggak kepada keislaman sesorang. Justeru, 'ponteng' solat dengan sengaja akan menyebabkan pahala puasa seseorang itu menjadi 'kurus kering' pastinya.

6)   Tidak mengutamakan solat Subuh berjemaah sebagaimana Terawih . Ini jelas suatu kelompongan yang ada dalam masyarakat tatakala berpuasa. Ramai yang lupa dan tidak mengetahui kelebihan besar semua solat fardhu berbanding solat sunat, teruatamnya solat subuh berjemaah yang disebutkan oleh Nabi SAW bagi orang yang mendirikannya secara berjemaah, maka beroleh pahala menghidupkan seluruh malam.

7)   Menunaikan solat terawih di masjid dengan niat inginkan meriah . Malanglah mereka kerana setiap amalan di kira dengan niat, jika niat utama seseorang itu ( samada lelaki atau wanita) hadir ke masjid adalah untuk meriah dan bukannya atas dasar keimanan dan mengharap ganjaran redha Allah sebagaimana yang ditetapkan oleh Nabi SAW di dalam hadith riwayat al-Bukhari. Maka, "Sesungguhnya sesuatu amalan itu dikira dengan niat". (Riwayat al-Bukhari)

8)   Bermalasan dan tidak produktif dalam kerja-kerja di siang hari dengan alasan berpuasa. Sedangkan, kerja yang kita lakukan di pejabat dengan niat ibadat pastinya menambahkan lagi pahala. Justeru, umat Islam sewajarnya memperaktifkan produktiviti mereka dan bukan mengurangkannya di Ramadhan ini.

9)   Memperbanyakkan tidur di siang hari dengan alasan ia adalah ibadat . Sedangkan Imam As-Sayuti menegaskan bahawa hadith yang menyebut berkenaan tidur orang berpuasa itu ibadat adalah amat lemah. (al-Jami' as-Soghir ; Faidhul Qadir, Al-Munawi, 6/291)

10)   Menganggap waktu imsak sebagai 'lampu merah' bagi sahur . Ini adalah kerana waktu imsak sebenarnya tidak lain hanyalah 'lampu amaran oren' yang di cadangkan oleh beberapa ulama demi mengingatkan bahawa waktu sahur sudah hampir tamat. Ia bukanlah waktu tamat untuk makan sahur, tetapi waktu amaran sahaja. Lalu, janganlah ada yang memberi alasan lewat bangun dan sudah masuk imsak lalu tidak dapat berpuasa pada hari itu. Waktu yang disepakti ulama merupakan waktu penamat sahur adalah sejurus masuk fajar sadiq (subuh). (As-Siyam, Dr Md 'Uqlah, hlm 278)

11)   Wanita berterawih beramai-ramai di masjid tanpa menjaga aurat . Ini nyata apabila ramai antara wanita walaupun siap bertelekung ke masjid, malangnya kaki dan aurat mereka kerap terdedah da didedahkan berjalan dan naik tangga masjid di hadapan jemaah lelaki. Tatkala itu, fadhilat mereka solat di rumah adalah lebih tinggi dari mendatangkan fitnah buat lelaki ketika di masjid.

12)   Tidak memperbanyakkan doa tatkala berpuasa dan berbuka . Ini satu lagi jenis kerugian yang kerap dilakukan oleh umat Islam. Nabi SAW telah menyebut ertinya: 

"Tiga golongan yang tidak di tolak doa mereka, pemimpin yang adil, individu berpuasa sehingga berbuka dan doa orang yang di zalimi" (Riwayat At-Tirmizi, 3595, Hasan menurut Tirmizi. Ahmad Syakir : Sohih) 

Selain itu, doa menjadi bertambah maqbul tatkala ingin berbuka berdasarkan hadith.
Ertinya : "Sesungguhnya bagi orang berpuasa itu ketika berbuka (atau hampir berbuka) doa yang tidak akan ditolak" (Riwayat Ibn Majah, no 1753, Al-Busairi : Sanadnya sohih)

24 July 2012

Video: Doa Dhuha - UNIC




Saya selalu dengar doa ini di Radio Ikim dan TV Al-Hijrah, semakin hari didengar semakin mudah saya menghafalnya, semoga dengan paparan di sini bolehlah kita sama-sama menghafal doa ini. Kata Rasulallah saw dan ulama doakan ini banyak gunanya di samping menguatkan iman, ianya juga boleh dibaca untuk dimurahkan rezeki dan mencari seseorang yang hilang dari keluarga... cubalah amalkan dengan ikhlas.


Amalan-amalan di bulan Suci Ramadhan

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta'alaa yang menjadikan bulan Ramadhan lebih baik dari pada bulan-bulan lainnya dengan menurunkan al-Qur`an dan mewajibkan puasa bagi kaum muslimin sebagai salah satu pondasi Islam. Shalawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam yang telah menyampaikan kepada kita tentang ibadah-ibadah dibulan Ramadhan dan memberikan contoh kepada kita bagaimana sebaiknya menghidupkan bulan bulan yang penuh berkah ini.
Dari Abu Hurairah radiallaahu anhu, ia berkata, 'Rasulullah sallallahu alaihi wasallam memberi kabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda:
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ, شَهْرٌ مُبَارَكٌ, كَتَبَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ, فِيْهِ تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةُ وَتُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلُّ فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ. فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ. مَنْ ُحُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ.
"Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah Subhanahu Wa Ta'alaa mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya; pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat dalam bulan ini malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang tidak memperoleh kebaikannya, maka ia tidak memperoleh apa-apa." [HR. Ahmad dan an-Nasa`i.]
Berikut ini adalah amalan-amalan yang dianjurkan di bulan Ramadhan:

Puasa: Allah Subhanahu Wa Ta'alaa memerintahkan berpuasa di bulan Ramadhan sebagai salah satu rukun Islam.

Firman Allah Subhanahu Wa Ta'alaa:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (QS. Al-Baqarah:183)
Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda:
بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةُ وَصَوْمِ رَمَضَانَ وَحَجِّ الْبَيْتِ الْحَرَامِ.
"Islam didirikan di atas lima perkara, yaitu bersaksi bahwa tidak Ilah yang berhak disembah selain Allah I dan Muhammad sallallahu alaihi wasallam adalah rasul Allah sallallahu alaihi wasallam, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan pergi ke Baitul Haram." [Muttafaqun 'alaih]
Puasa di bulan merupakan penghapus dosa-dosa yang terdahulu apabila dilaksanakan dengan ikhlas berdasarkan iman dan hanya mengharapkan pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta'alaa, sebagaimana Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta'alaa, niscaya diampuni dosa-dosanya telah lalu." [Muttafaqun 'alaih]
1. Membaca al-Qur`an: Membaca al-Qur`an sangat dianjurkan bagi setiap muslim di setiap waktu dan kesempatan. Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda:
اِقْرَؤُوْا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي  يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا ِلأَصْحَابِهِ.
"Bacalah al-Qur`an, sesungguhnya ia datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi ahlinya (yaitu, orang yang membaca, mempelajari dan mengamalkannya). [HR. Muslim]
Dan membaca al-Qur`an lebih dianjurkan lagi pada bulan Ramadhan, karena pada bulan itulah diturunkan al-Qur`an. Firman Allah Subhanahu Wa Ta'alaa:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
"Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)." (QS: al-Baqarah:185)
Rasulullah sallallahu alaihi wasallam selalu memperbanyak membaca al-Qur`an di hari-hari Ramadhan, seperti diceritakan dalam hadits 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata:
وَلاَ أَعْلَمُ نَبِيَّ الله ِقَرَأَ الْقُرْآنَ كُلَّهُ فِى لَيْلَةٍ, وَلاَ قَامَ لَيْلَةً حَتَّى يُصْبِحَ وَلاَ صَامَ شَهْرًا كَامِلاً غَيْرَ رَمَضَانَ.
"Saya tidak pernah mengetahui Rasulullah sallallahu alaihi wasallam membaca al-Qur`an semuanya, sembahyang sepanjang malam, dan puasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan." HR. Ahmad.
Dalam hadits Ibnu Abbas t yang diriwayatkan al-Bukhari, disebutkan bahwa Rasulullah sallallahu alaihi wasallam melakukan tadarus al-Qur`an bersama Jibril u di setiap bulan Ramadhan.
2. Menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan dengan shalat Tarawih berjamaah:  Shalat Tarawih disyari'atkan berdasarkan hadits 'Aisyar radhiyallahu 'anha, ia berkata: "Sesungguhnya Rasulullah sallallahu alaihi wasallam keluar pada waktu tengah malam, lalu beliau shalat di masjid, dan shalatlah beberapa orang bersama beliau.  Di pagi hari, orang-orang memperbincangkannya. Ketika Nabi I mengerjakan shalat (di malam kedua), banyaklah orang yang shalat di belakang beliau. Di pagi hari berikutnya, orang-orang kembali memperbincangkannya. Di malam yang ketiga, jumlah jamaah yang di dalam masjid bertambah banyak, lalu Rasulullah sallallahu alaihi wasallam keluar dan melaksanakan shalatnya. Pada malam keempat, masjid tidak mampu lagi menampung jamaah, sehingga Rasulullah sallallahu alaihi wasallam hanya keluar untuk melaksanakan shalat Subuh. Tatkala selesai shalat Subuh, beliau menghadap kepada jamaah kaum muslimin, kemudian membaca syahadat dan bersabda, 'Sesungguhnya kedudukan kalian tidaklah samar bagiku, aku merasa khawatir ibadah ini diwajibkan kepada kalian, lalu kalian tidak sanggup melaksanakannya." Rasulullah sallallahu alaihi wasallam wafat dan kondisinya tetap seperti ini. (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Setelah Rasulullah sallallahu alaihi wasallam wafat, syariat telah mantap, hilanglah segala kekhawatiran. Disyari'atkan shalat Tarawih berjamaah tetap ada karena telah hilang 'illat (sebabnya), kerena 'illat itu berputar bersama ma'lul, ada dan tiadanya. Di samping itu, Khalifah Umar t telah menghidupkan kembali syari'at shalat Tarawih secara berjamaah dan hal itu disepakati oleh semua sahabat Rasulullah r pada masa itu. Wallahu A'lam.
3. Menghidupkan malam-malam Lailatul Qadarlailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari pada seribu bulan yang tidak ada lailatul qadar dan pendapat paling kuat bahwa ia terjadi di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, terlebih lagi pada malam-malam ganjil, yaitu malam 21, 23,25,27, dan 29. Firman Allah Subhanahu Wa Ta'alaa:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌمِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (QS.al-Qadar :3)
Malam itu adalah pelebur dosa-dosa di masa lalu, Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda:
وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدَرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
"Dan barangsiapa yang beribadah pada malam 'Lailatul qadar' semata-mata karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta'alaa, niscaya diampuni dosa-dosanya yang terdahulu."[HR. al-Bukhari]
Menghidupkan Lailatul qadar adalah dengan memperbanyak shalat malam, membaca al-Qur`an, zikir, berdo'a, membaca shalawat. Aisyah radhiyallahu 'anha pernah berkata, 'Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, jika aku mendapatkan lailatul qadar, maka apa yang aku ucapkan? Beliau menjawab, 'Bacalah:
اَللّهُمًَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَفاَعْفُ عَنِّي
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Yang suka mengampuni, ampunilah aku."
4. I'tikaf di malam-malam Lailatul Qadar:  I'tikaf dalam bahasa adalah berdiam diri atau menahan diri pada suatu tempat, tanpa memisahkan diri. Sedang dalam istilah syar'i, i'tikaf berarti berdiam di masjid untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'alaa dengan cara tertentu sebagaimana telah diatur oleh syari'at.
I'tikaf merupakan salah satu sunnah yang tidak pernah ditinggal oleh Rasulullah sallallahu alaihi wasallam, seperti yang diceritakan oleh Aisyah radhiyallahu 'anha:
أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتىَّ تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ.
"Sesungguhnya Nabi sallallahu alaihi wasallam selalu i'tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan sampai meninggal dunia, kemudian istri-istri beliau beri'tikaf sesudah beliau." [Muttafaqun 'alaih]
5. Memperbanyak sedekah: Rasulullah sallallahu alaihi wasallam adalah orang yang paling pemurah, dan beliau sallallahu alaihi wasallam lebih pemurah lagi di bulan Ramadhan. Hal ini berdasarkan riwayat Ibnu Abbas radiallaahu anhu, ia berkata:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدَ النَّاسِ, وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُوْنُ فِى رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ ...
"Rasulullah r adalah manusia yang paling pemurah, dan beliau lebih pemurah lagi di bulan saat Jibril u menemui beliau." [HR. al-Bukhari]
6. Melaksanakan ibadah umrah: salah satu ibadah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan adalah melaksanakan ibadah umrah dan Rasulullah sallallahu alaihi wasallam menjelaskan bahwa nilai pahalanya sama dengan melaksanakan ibadah haji, seperti dalam hadits yang berbunyi:
عُمْرَةٌ فِى رَمَضَانَ تَعْدِلُ حَجَّةً
"Umrah di bulan Ramadhan sama dengan ibadah haji."

Demikianlah beberapa ibadah penting yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Ramadhan dan telah dicontohkan oleh Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Semoga kita termasuk di antara orang-orang yang mendapat taufik dari Allah I untuk mengamalkannya agar kita mendapatkan kebaikan dan keberkahan bulan Ramadhan. Wallahu A'lam.


Disusun Oleh: Mohammad Iqbal Ghazali. MA
Murajaah:  Abu Ziyad

23 July 2012

Belajar Baca Al Fatihah - Ustaz Don

Bagusnya usaha Ustaz Don ini, ianya memudahkan kita untuk belajar dan faham akan keluarnya mahraj huruf Arab, kerana kesilapan membaca surah ini membawa kepada maksudkan menakutkan.
Terima kasih Ustaz Don semoga Allah merahmati dan memanjangkan usia Ustaz bagi membolehkan ia bermanafaat kepada umat Islam di bahagian sini.

3 Tingkatan Manusia Dalam Mengerjakan Puasa

Assalamualaikum saudara-saudaraku, selamat berpuasa dan abgaimana dengan puasa anda sekelian... hari ini dah masuk hari ke3 kita berpuasa... Jom saya nak kongsikan ilmu ini yang saya dapat lama dulu. Kalau saudara-saudaraku ingin mengetahui bahawa dalam mengerjakan ibadah puasa itu, ada 3 tingkatan manusia, apakah dia dan di mana tingkatan kita?

1. Puasa Orang Awam

Jenis manusia ini hanya sekadar menahan diri dari memenuhi nafsu syahwat seperti, makan, minum, melakukan hubungan suami isteri dan lain-lain sebagaimana yang telah dijelaskan. Silap-silap manusia jenis ini hanya mendapat lapar dan dahaga sahaja. Janganlah kita dalam kumpulan ini.

2. Puasa Orang Khusus.

Mereka dalam tingkatan ini apabila berpuasa dia menahan diri dari makan, minum, melakukan hubungan suami isteri dan perkara-perkara yang dilarang, serta ditambah pula dengan menahan pendengaran, penglihatan, lidah, tangan, kaki, dan lain-lain daripada perbuat dosa.

3. Puasa Orang Khusus Yang Tinggi.

Di samping menahan diri dari perkara-perkara di atas kumpulan manusia ini juga berusaha untuk mencegah dari perkara-perkara yang bersifat keduniaan sehingga fikiran dan tindakan mereka hanya mencari keredhaan dan kerana Allah swt semata-mata. Bagi orang yang telah sampai tingkatan puasanya seperti ini, ia akan menganggap batallah puasanya sekiranya dia memikirkan perkara-perkara keduniaan kecuali pemikiran tentang keduniaan itu mendorongnya untuk pemahaman tentang keagamaan, kerana hal tersebut dianggap sebagai tanda ingat kepada akhirat dan tidak termasuk kepada yang bersifat duniawi. Masyallah

Tingkat puasa ini umunya hanya dapat dicapai oleh para rasul, para wali Allah dan mereka yang selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Walaupun begitu apa salahnya jika kita mencuba untuk mencapai tingkatan ini.

22 July 2012

Kisah Mayat Membaca Surah Yasin di Mekah

Satu mayat seorang Islam yang telah 8 bulan di tanam didapati telah berada dalam keadaan duduk dan memegang al quran surah Yaasin.


Kisah Mayat Membaca Surah Yasin di Mekah  Ini adalah cerita benar yang telah diceritakan oleh pelajar-pelajar Malaysia di Arab Saudi. Peristiwa ini baru saja berlaku dan disahkan benar oleh Ustaz Halim Naser….penceramah bebas yang amat terkemuka di Malaysia ..



Ceritanya begini..... Pada suatu hari di musim haji yang lepas, pelajar Malaysia yang sama-sama menunaikan haji telah mengikut seorang Arab untuk mengebumikan mayat seorang yang meninggal dunia pada musim haji. Makam tersebut terletak di Ma’la….tempat pengebumian para jemaah haji yang meninggal dunia di Mekah….
Cara yang mereka kebumikan mayat ialah dengan cara meninggalkan mayat dalam lubang yang disediakan dan menutupnya untuk kira-kira lapan bulan. Selepas lapan bulan, lubang itu akan dibuka semula untuk mengebumikan mayat yang baru.
Pada hari tersebut, apabila satu lubang dibuka untuk mengebumikan mayat yang baru, orang Arab tersebut bertempiaran lari kerana dia nampak mayat sedang bersila, bukan tidur seperti kebiasaannya. Penuntut Malaysia ini memberanikan diri merangkak ke dalam kubur tersebut untuk melihat dengan lebih jelas. Hasilnya dia mendapati memang mayat tersebut sedang bersila dan mayat tersebut sedang membaca Al Quran, dan Al Quran tersebut memang yang asli.
Selepas dilihat seterusnya. Ayat Quran yang terbuka ialah Surah Yasin. Satu lagi perkara ialah mayat tersebut tidak reput dan kain yang membalutinya juga tidak reput. Yang reput hanyalah kapas yang diletakkan di antara mayat dengan kain kapan (kain ehram).
Setelah dibuat kajian, rupa-rupanya mayat tersebut ialah mayat seorang lelaki berkulit hitam yang kerjanya ialah membersihkan Baitullah daripada tumpahan air zam-zam. Kerjanya tiada lain selain daripada membersihkan Baitullah jika ada tumpahan air zam-zam. Jika tiada tumpahan, dia akan duduk di satu sudut Baitullah dan membaca Surah Yasin.
Itulah kelebihannya bagi orang yang berbakti ke jalan Allah… Inilah yang membuatkan kita semakin berkobar-kobar untuk mengunjungi Baitullah… .
Selepas peristiwa itu, lubang kubur itu pun di patri (disimen) dan ditandakan agar tiada mayat lagi yang akan dikebumikan di situ….. sumber renungan kita. Inilah bukti akan janji-janji Allah pada hambaNya yang taat dan ikhlas bekerja keranaNya.
Subhanallah maha suci Allah, saya sendiri tidak pernah sangsi dengan janji Allah, sesungguhnya Allah telah banyak kali menunjukkan kekuasaannya supaya kita yang tinggal memahami bahawa apa yang kita lakukan di dunia ini sememangnya berpanjangan di alam selepas ini tidak kira baik atau sebaliknya. 
Janganlah menganiaya sesama sendiri.... dan jangan sekali-kali cuba untuk membuktikan bahawa seseorang itu lebih lemah daripada diri sendiri......

Kewajipan-Kewajipan Puasa Yang Bersifat Lahiriah

Kalau nampak anak bulan insyallah esok kita dah puasa atau pun kalau tidak insyallah lusalah kita mula berpuasa. Alhamdulillah jumpa juga kita dengan Ramadan tahun ini dan harap-harap Allah memanjangkan lagi usia kita untuk berjumpa dengan Ramadan tahun-tahun akan datang. Ahlanwahsahlan ya Ramadan...


Setelah setahun, mungkin ada yang terlupa beberapa perkara di dalam menjalani ibadah puasa yang berkualiti dan diterima Allah sepenuhnya, saya mengingatkan diri sendiri dan semua saudara-saudaraku perkara-perkara yang perlu diketahui. Mengikut ulama dan guru-guru agama ada 6 perkara yang harus diketahui dalam kewajipan melaksanakan ibadah puasa yang bersifat lahiriah.

1. Mengetahui permulaan bulan Ramadhan. Kita di Malaysia mudah kerana Kerajaan menyediakan badan tertentu untuk melihat anak bulan. Kalau tidak puaslah kita melihat sendiri - takut-taku anak bulan tak mahu keluar sebab ramai yang intai dia. Ada kalanya anak bulan ditutup oleh awan. Jadi Kerajaan kita melalui Majlis fatwa dan cerdik pandai Islam mengambil inisiatif untuk membuat pengiraan. Kalau tidak pun islam amat mudah di mana kita perlu mengambilkira hanya 30 hari bulan Syaban. Barang siapa yang mendengar berita dari orang yang dianggap adil bahawa ia telah melihat anak bulan, maka wajiblah ia memulai ibadah puasanya, walaupun hakim agama tidak memberikan keputusan sebagaimana yang dipercayainya itu.

Manakala untuk menetapkan tarikh 1 Syawal, anak bulan harus disaksikan oleh 2 orang yang adil. Tujuannya adalah untuk lebih berhati-hati dalam mengamalkan ibadah puasa itu.

2. Berniat. Niat ini haruslah dilakukan pada setiap malam bulan ramadhan, dan niat itu pula wajiblah ditentukan secara pasti, misalnya berniat untuk mengerjakan kewajipan puasa ramadhan kerana Allah swt.

3. Menahan diri dari memasukkan dengan sengaja sesuatu benda ke dalam perut. Puasa menjadi batal apabila dengan sengaja seseorang itu makan, minum, memasukan ubat dari hidung atau dari dubur (rongga pada tubuh badan). Sebaliknya tiidak terbatal jika bercelak, bersugi atau memberus gigi. Bagaimana pula sekiranya secara tidak sengaja termasuknya debu ke dalam tubuh atau termasuknya lalat ke dalam mulut. Ada kalanya pabila seseorang itu berkumur-kumur termasuk sedikit air ke dalam tubuh secara tidak sengaja juga tidak membatalkan puasa, yang penting berkumur-kumur tidak dilakukan dengan keterlaluan.

Sekiranya seseorang itu terlupa bahawa dia sedang berpuasa maka dia makan, minum dan lain-lainnya, maka tiadalah terbatal puasanya.

4. Menahan diri dari melakukan persentubuhan. Jika pasangan suami isteri melakukan junub pada waktu malam hari atau bermimpi sehingga mengeluarkan air mani, dan masih dalam keadaan junub juga ia tidak membatalkan puasa. tetapi hendaklah secepat mungkin mandi hadas besar.

5. Menahan diri dari sengaja mengeluarkan air mani (istima’). Jika keluar air mani secara bersetubuh atau dengan jalan lain adalah membatalkan puasa. Tetapi jika seseorang itu mencium isterinya atau tidur dan bersenda gurau dengan isterinya selama tidak mengeluarkan air mani, puasanya masih sah tetapi hukumnya adalah makruh. Baiklah dielakkan.

 6. Menahan diri dari mengeluarkan muntah. Kalau berlaku dengan sengaja, maka batallah puasanya, tetapi jika tidak disengajakan, maka tidaklah batal puasanya. Bagi seseorang yang menelan kahak dari kerongkongnya atau dadanya, tidak terbatal.

21 July 2012

Nasyid : Doa Taubat (Astaghfirullah) - Pelajar Madrasah Al-Junied Islamiah

Setiap kali saya dengar atau menzikirkan doa ini pasti hati akan menjadi terlalu sayu, tak tahu kenapa.. tetapi hati saya pasti akan sedih dan jauh dibawa oleh perasaan takut dan bimbang. Semoga Allah mengampunkan saya.

Sumber: You-Yube

20 July 2012

Ujian Mengesan Jin dalam Badan Anda Bahagian 2


Sambungan bacaan yang perlu diamalkan....

Ibadah Puasa

Puasa adalah ibadat yang menjadi amalan wajib bagi semua muslim. Ibadat puasa adalah terus kepada Allah Swt apa lagi apabila Allah Swt mengurniakan pahala dan balasannya nanti terutamanya di kemudian hari.  Rasulullah saw bersabda iaitu “Demi Zat yang jiwaku dalam kekuasaanNya, sesungguhnya bau busuk pada mulut orang yang berpuasa itu di sisi Allah adalah lebih harum dari minyak kasturi. Allah berfirman bahawasanya orang itu suka meninggalkan syawatnya, makanan serta minumannya untuk beribadah kepadaKu. Maka puasanya itu adalah kerana Aku dan Aku sendiri yang akan memberikan balasanya.” (Bukhari; Muslim )  

Walaupun begitu Allah Swt mengurniakan juga kenikmatan yang sangat besar kepada seluruh hambanya terutamanya dalam mematahkan usaha dan tipu daya syaitan. Iblis dan syaitan sangat bencikan muslim yang berpuasa samada puasa di bulan Ramadan ataupun berpuasa sunat. Kerana dengan puasalah kita dapat menghampakan dan membuatkan iblis dan syaitan sakit hati. 

Puasa juga merupakan amalan yang menjadi benteng bagi muslim.  Orang yang berpuasa adalah orang yang sabar, jadi peliharalah diri semasa melaksanakan ibadat ini di mana Allah berfirman yang bermaksud: “ Bahawasanya orang-orang yang sabar itulah yang mendapat pahala tanpa ada hitunganya.” (Az-Zumar : 10)  begitu juga dengan sabda Rasulullah saw yang bermaksud: “Puasa adalah separuh kesabaran.” - HR. Tarmizi; Ibn Majah

Allah juga menjanjikan kepada orang yang berpuasa, bahawa mereka akan dapat bertemu dengan Allah, sebagai balasan dari puasa yang dikerjakanya itu, sebagaimana sabda Rasulullah saw “Ada 2 macam kegembiraan bagi orang yang berpuasa, satu macam kegembiraan ialah ketika ia akan berbuka dan yang satunya lagi ialah ketika ia bertemu dengan Tuhannya.” (HR. Bukhari; Muslim) Firman Allah juga yang maksudnya: “Seorangpun tidak dapat mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka iaitu (bermacam-macam kenikmatan) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (As-Sajadah : 17)

Keistimewaan adalah seperti berikut:

1.   Ibadah puasa adalah merupakan ibadah pengekangan diri dari melakukan dosa, nikmat dan rahsia puasa itu hanya boleh dirasi dan dinikmati oleh diri sendiri. Ia bukanlah suatu ibadah yang boleh dinilai dan lihat dengan mata kasar sebagaimana ibadah-ibadah lainnya. Di samping diri sendiri, hanya Allah sahaja yang mengetahui keikhlasan ibadah puasa itu, kerana puasa itu adalah amalan batin yang menuntut kesabaran yang sangat tinggi.

2.   Ibadah puasa juga merupakan senjata untuk melawan atau menahan diri dari musuh Allah Azzawa jalla. Perlu diketahui oleh kawan-kawan bahawa banyak dosa adalah berpunca dari nafsu syahwat di mana nafsu syawat itu pula berpunca dari makanan dan minuman. Jadi puasa adalah usaha dan senjata untuk melawan musuh Allah, dan percayalah bahawa  pertolongan Allah itu akan datang dariNya sebagaimana firman Allah maksudnya : “Apabila kamu menolong Allah ( menolong memajukan agama Allah), maka Allah juga akan menolong kamu dan mengukuhkan kakimu (kedudukanmu).” (Muhammad : 7)

Oleh itu bolehlah dikatakan bahawa puasa itu adalah pintu ibadah serta dapat dijadikan benteng serta senjata. Sangat besar keistimewaan dan keutamaan puasa ini, dan ianya mudah dicapi sehingga ke tingkat tertinggi, dengan itu jangan buang masa - ikhlaskan puasa kita yang akan datang nanti. Ameen

Ujian Mengesan Jin dalam Badan Anda Bahagian 1




Langkah 1: Play RUQYAH SYARIAH di bawah ini dan dengar sehingga tamat (20min) menggunakan headphone dengan volume yang kuat.

Langkah 2: Pejamkan mata dan jangan ikut bacaan ayat-ayat ini baik dimulut atau dihati.

Langkah 3: Perhatikan setelah selesai… Jika anda batuk, berpeluh-peluh, terasa mual, jantung berdegup kencang, terasa berdebar-debar, ada benda bergerak-gerak di bawah kulit, sendawa, mengantuk, pening dan menguap, maka sahlah badan anda dihuni JIN.

link to: wanwma.com

19 July 2012

Tasbih Dzikir Pagi - Hijjaz

Tasbih zikir pagi.

Niat Puasa Ramadan






"Nawaitu sauma shahri ramadhana hazihis sanati kullihi lillahi taala" 

Maksudnya: "Sahaja aku puasa untuk sebulan pada bulan Ramadhan kerana Allah Taala."