13 April 2013

Kurma Madinah

Ketika Rasulullah SAW memerintahkan para sahabatnya untuk segera berangkat ke Tabuk untuk menghadapi kaum kafir, mereka semua bersegera menyambutnya. Hanya beberapa orang sahabat yang tidak mengikuti peperangan tersebut, termasuk orang-orang tua, para wanita dan anak-anak serta orang-orang munafik.

Musim kurma masak hampir tiba dan pada masa itu musim panas yang melanda agak terik. Sementara perbekalan dan persenjataan yang dimiliki oleh Rasulallah saw sangat minima, namun Rasulullah saw dan para sahabatnya r.ahum. tetap berangkat menuju ke medan perang.

Kurma Ajwa dan Kurma manis
Di waktu itulah keimanan dan pengorbanan para sahabat diuji. Orang-orang munafik mulai menyebarkan desas-desus dan menghasut para sahabat r.ahum. agar tidak meninggalkan kebun kurma mereka dan tidak menyertai peperangan tersebut. Hasutan para munafiqin itu tidak hanya kepada para sahabat r.ahum. tetapi isteri para sahabat r.huma.

Mereka para munafiqin itu berkata, "suami-suami kalian pergi ke Tabuk sementara kurma di kebun-kebun kalian sebentar lagi ranum, siapakah yang akan mengurusnya. Mereka meninggalkan kesempatan yang bagus ini dan pergi meninggalkannya begitu saja". Isteri-isteri para sahabat itu menjawab dengan keimanan mereka, "pencari rezeki telah pergi dan pemberi rezeki telah datang".

Pada masa itu Rasulullah saw dan para sahabat r.ahum. dengan pertolongan Allah SWT kembali dari peperangan dalam waktu yang sangat singkat. Allah SWT menjaga kebun-kebun kurma dan keluarga mereka. Tidak satu pun buah kurma yang telah masak itu jatuh dari tangkainya, hasil krbun kurma mereka berlipat ganda hasilnya dan walaupun demikian harga kurma Madinah saat itu mencapai harga tertinggi sehingga para sahabat r.ahum. tidak mengalami kerugian sedikit pun. Sampai saat ini kurma Madinah adalah yang paling digemari dan terkenal di mana-mana.

No comments: