07 January 2012

Cerpen : Hati Bergetar Saat Sinarnya Cinta Menghampiri - Bhg 19

Bahagian 19:

Tiga minggu kemudian. Dirumah,,, Eliza, Mini, dan Irwan sedang asyik menonton televisi, hari ini adalah hari minggu. ”Kakak, Irwan mau seperti kakak.” Kata Irwan, yang sudah ga cadel lagi kalau ngomong, kini usia Irwan 6 tahun, walaupun Irwan sudah gede, tapi pipinya tetap chubby, xixixi ^_^ Eliza heran dan tersenyum. ”Yang bagaimana maksutnya kamu dede ?” Tanya Eliza. ”Irwan suka lihat kakak pakai jilbab, irwan juga nanti kalau udah gede kayak kakak mau pakai jilbab.”

”Hihihi… Iya pakai jilbab aja kamu dede pasti cantik deh” Sahut Mini cengengesan. Eliza tersenyum panjang. ”Dede, mana ada cowok yang pakai jilbab sayang.” Kata Eliza senyum seraya mengelus-elus pipi adiknya dengan lembut. ”Tapi kak, Irwan suka lihat kakak pakai jilbab, irwan juga mau kelihatan selalu rapi dengan jilbab.” Eliza dan Mini kaget bersamaan. Mini menggigit jari telunjuk kanannya seraya menatap Irwan dengan tatapan heran. ”Subhanallah dede.” Kata Eliza tersenyum. ”Kepala Irwan kejedot kali tadi kak, mangkanya omongannya rada-rada aneh gitu.” Celetuk Mini tiba-tiba saja seraya cekikikan. Irwan cemberut seraya melirik ke Mini dengan lirikkan sinis. ”Emmmuuuaaacch.” Eliza mencium pipinya Irwan. ”Dede sayang, laki-laki tetap bisa kelihatan rapi kok walaupun tanpa jilbab.” Kata Eliza. ”Hm, tul banget tuh.” Celetuk Mini. Irwan masih saja tetap cemberut setelah mendengar Mini ngomong. ”Kakak sok tahu ah.” Kata Irwan ke Mini. ”Beneran nduuuut, caranya kalau kamu mau rambut kamu senantiasa rapi, kantongin terus tuh sisir setiap hari, xixixi.” Saran Mini sambil cekikikan, dia paling suka melihat Irwan kalau sedang marah, lucu. ”Kakak saja yang kayak gitu.” Irwan marah, pipinya semakin merah merona. ”Hoho, sayaaang, emmuacch.” Mini mencium pipinya Irwan. Eliza tersenyum melihat tingkahnya Mini dan Irwan.

Di mana keberadaannya Afdhal sekarang yah ?? Mungkin ada teman-teman yang mempertanyakan soal itu ** Afdhal keluarga beserta istrinya telah pindah kerumah nya yang baru, yang jelas bukan rumah kontrakakkan lagi. ** Eliza berusaha untuk ikhlas menerima kenyataan, biarlah keinginannya ia kubur bersama rasa cintanya yang pernah hadir dulu. ”Teroma enggak ya Eliza jatuh cinta dengan orang yang ganteng ?” (-_-“ ) ”Upzzz….” ** ”Eliza sekarang pasrah dengan kenyataan, ia yakin jodohnya kelak ialah lelaki yang sederhana, ia tidak pantas mendapatkan jodoh lelaki yang tampan, ia bercermin dengan apa yang ia alami kemarin.” ** Yuk… kita bantu Eliza mengubur perasaan cintanya ke Afdhal, teman-teman jangan pelit sumbang tanah ya ? satu kilo, dua kilo, satu truk juga enggak apa-apa, xixixi. ** Satu tahun sudah, Eliza tanpa sengaja bertemu dengan Indra di acara pernikahan Hafiza. ”Hei, Eliza.” Eliza kaget, ia melihat Indra sekarang semakin dewasa. ** ”Kayak bapak-bapak kali yah ?” xixixi ^_^ ** Eliza tersenyum. ”Sudah lama nih enggak pernah dengar kabar dari kamu “ Kata Indra seraya tersenyum. ”Iya, kamu juga.” ”Takut aja mau hubungi kamu duluan entar ganggu kamu lagi, katanya Erin kamu sering sibuk terus.” Eliza tersenyum. ”Erin lebay tuh, enggak juga kok.” ”Hehehe, kamu kapan nikahnya Eliza ? Nyusul Hafiza, tunggu apa lagi ?” Tanya Indra seraya tersenyum. ”Um, mau sih tapi belum ketemu.” ”Ketemu apanya ?” Canda Indra. ”Ketemu jodohnya lah.” Kata Eliza seraya tersenyum.

---> To Be Continued

No comments: