menjadi tali
mengikatmu
akan kuanyam gelombang-gelombang
menjadi hamparan
ranjang tidurmu
akan kutenun awan gemawan
menjadi selendang
menudungi rambutmu
akan kujahit bayu gunung
menjadi baju
pakaian malammu
akan kupetik bintang timur
menjadi keronsang
menyinari dadamu
akan kujolok bulan gerhana
menjadi lampu
menyuluhi rindu
kan kurebahkan matari
menjadi laut malammu
menghirup sakar madumu
kekasih, hitunglah mimpi
yang membunuh realiti
dengan syurga ilusi
Usman Awang (1971)
P/S - Sajak yang sangat indah bunyinya dan sangat dalam maksudnya. Ayat puitis yang lahir dari seorang sastrawan yang ternama yang sangat saya sanjungi. Jika andalah wanita yang diibaratkan di dalam sajak ini, apakah perasaan anda???? jika saya.....
No comments:
Post a Comment