Dabatul Ard

Rasulullah saw telah bersabda : “Binatang bumi itu akan keluar dengan membawa tongkat Nabi Musa dan cincin Nabi Sulaiman, maka ia akan membuat kekang di hidung orang kafir dengan tongkat dan akan membuat wajah orang mu’min terang dengan cincin itu, sehingga dengan demikian apabila telah berkumpul beberapa orang yang makan di suatu meja hidangan, maka salah seorang dari mereka akan berkata “makanlah wahai orang mu’min dan makanlah wahai orang kafir.”

Ciri-ciri Dabatul Ard

1. Seekor haiwan yang mempunyai bulu panjang dan sekaligus juga bulu yang pendek.

2. Seekor binatang yang sangat besar dikatakan semasa ia keluar dari sarangnya dengan kecepatan seperti seekor kuda yang berlari setelah 3 hari dan Dabatul Ard bisa mengeluarkan 1/3 badannya.

3. Mampu berkata-kata dengan manusia dengan pelbagai bahasa manusia di dunia ini.

4. Sebelah tangan kirinya memegang tongkat Nabi Musa dan di sebelah tangan kanannya pula memakai cincin Nabi Sulaiman.

5.Keluar dari kawasan di antara bukit Sofa dan Marwa

Misi dan tujuan Dabatul Ard

- Berbicara kepada manusia bahawa ”sesungguhnya manusia sudah tidak yakin dengan ayat-ayat Allah.”

- Membuat tanda di wajah orang Mu’min menjadi cerah dan wajah orang kafir menjadi gelap.

- Tidak menakutkan manusia tetapi ia akan menjerit / memekik di kawasan Makam Ibrahim dan Hajaratul Aswad sambil menebar-nebarkan tanah di atas kepalanya kemudian ia menghadap timur dan memekik kemudian menghadap ke barat dan memekik. Suaranya melampaui segala penjuru yang menyebabkan manusia berlarian karena takut. Dalam keadaan yang sama orang mu’min sudah mengetahui bahawa yang bersuara keras itu adalah Dabatul Ard bintang Allah dan mereka tetap di tempat mereka dan tidak mengalami ketakutan apapun.

- Dabatul Ard akan keluar selepas Ya’juj dan Ma’juj mati akibat virus yang diturunkan oleh Allah kepada mereka. Dabatul Ard akan keluar selepas terbitnya matahari seperti biasa yaitu pada waktu dhuha setelah matahari itu terbit sebelah barat . Dabatul Ard akan keluar jika bumi pulih setelah bencana Ya’juj dan Ma’juj.

Sumber: fb Islampos