30 April 2013

Nabi Salleh as dan Unta Betina - Part 3

Foto hiasan: Ibu saya di ladang unta
Nabi Salleh a.s sedar akan tentangan yang diberikan oleh kaumnya yang menuntut bukti/ mukjizat daripada baginda, yang sebenarnya tuntutan ini bertujuan untuk menghilangkan pengaruhnya dan mengikis habis kewibawaannya di mata kaumnya terutama para pengikutnya. Apabila baginda gagal memenuhi tuntutan tersebut, Nabi Salleh as membalas tentangan kaumnya dengan menuntut janji dari mereka, apabila baginda berhasil mendatangkan mukjizat yang kaum minta nanti, mereka mesti meninggalkan agama dan penyembahan mereka dan mengikut Nabi Salleh as serta beriman kepadanya.

Sesuai dengan permintaan dan petunjuk pemuka-pemuka kaum Tsamud, berdoalah Nabi Salleh a.s memohon kepada Allah agar memberikan suatu mukjizat kebenaran risalahnya dan sekaligus mematahkan perlawanan dan tentangan kaumnya yang masih degil itu. Ia memohon dari Allah dengan kekuasasanNya menciptakan seekor unta betina, maka dikeluarkanlah dari perut sebuah batu karang besar yang terdapat di sisi sebuah bukit yang mereka tunjuk.

Maka sejurus kemudian, dengan izin Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Pencipta, terbelahlah batu karang yang ditunjuk itu dan keluarlah dari perutnya seekor unta betina. Dengan menunjuk kepada binatang yang baru keluar dari perut batu karang, Nabi Salleh berkata "Inilah dia unta Allah, janganlah kamu ganggu dan biarkan giliran untuk mendapatkan air minum bagimu dan bagi ternakanmu juga dan ketahuilah bahawa Allah akan menurunkan azabNya yang pedaih sekiranya kamu mengganggu haiwan ini."

Syahdan, maka bekeliaranlah sang unta di ladang-ladang memakan rumput sesuka hatinya tanpa diganggu oleh sesiapa pun. Dan di saat giliran minumnya tiba, pergilah unta itu ke sebuah perigi dan minumlah sepuas hatinya. Dan pada hari-hari giliran unta Nabi Salleh a.s datang minum, tiada seekor binatang lain menghampirinya, hal ini akhirnya menimbulkan rasa tidak senang hati kepada pemilik-pemilik haiwan ternakan yang makin hari makin merasa bahawa dengan adanya unta Nabi Salleh di tengah-tengah mereka itu merupakan gangguan dalam urusan seharian laksana duri yang melintang di dalam kerongkong.

Dengan berhasilnya Nabi Salleh a.s mendatangkan mukjizat yang mereka tuntut, gagallah pemuka kaum Tsamud dalam usahanya menjatuhkan kehormatan dan menghilangkan pengaruh Nabi Salleh, bahkan sebaliknya telah menambah tebal kepercayaan para pengikutnya dan menghilangkan keraguan dari kaumnya. Maka dihasutlah oleh mereka pemilik-pemilik ternak yang merasa jengkel dan tidak senang dengan adanya unta Nabi Salleh yang bermaharajalela di ladang dan kebun-kebun mereka serta ditakuti oleh binatang-binatang peliharaannya.

Persekongkolan diadakan oleh orang-orang dari kaum Tsamud untuk mengatur rancangan pembunuhan unta Nabi Saleh dan selagi orang masih dibayangi oleh rasa takut dari azab yang diancam oleh Nabi Saleh apabila untanya diganggu di samping adanya dorongan keinginan yang kuat untuk melenyapkan binatang itu dari atas bumi mereka, muncullah tiba-tiba seorang janda bangsawan yang kaya raya yang akan menyerah dirinya kepada siapa yang dapat membunuh unta Saleh. Di samping janda itu, ada seorang wanita lain yang mempunyai beberapa puteri cantik-cantik menawarkan akan menghadiahkan salah seorang dari puteri-puterinya kepada orang yang berhasil membunuh unta itu.

Dua macam hadiah yang menggiurkan dari kedua wanita itu di samping hasutan para pemuka Tsamud mengundang dua orang lelaki bernama Mushadda' bin Muharrij dan Gudar bin Salif berkemas-kemas akan melakukan pembunuhan bagi meraih hadiah yang dijanjikan di samping sanjungan dan pujian yang akan diterimanya dari para kafir suku Tsamud bila unta Nabi Saleh telah mati dibunuh.

Dengan bantuan tujuh orang lelaki bersembunyilah kumpulan itu di suatu tempat di mana biasanya dilalui oleh unta dalam perjalanannya ke perigi tempat ia minum dan begitu unta-unta yang tidak berdosa itu lalu segeralah dipanah betisnya oleh Musadda' yang disusul oleh Gudar dengan menikamkan pedangnya di perutnya.

Dengan perasaan megah dan bangga pergilah para pembunuh unta itu ke ibu kota menyampaikan berita matinya unta Nabi Saleh yang mendapat sambutan sorak-sorai dan teriakan gembira dari pihak musyrikin seakan-akan mereka kembali dari medan perang dengan membawa kemenangan yang gilang- gemilang. Berkata mereka kepada Nabi Saleh:" Wahai Saleh! Untamu telah mati dibunuh, cubalah datangkan akan apa yang engkau katakan dulu akan ancamannya bila unta itu diganggu, jika engkau betul-betul termasuk orang-orang yang terlalu benar dalam kata-katanya."

Nabi Saleh menjawab:" Aku telah peringatkan kamu, bahwa Allah akan menurunkan azab-Nya atas kamu jika kamu mengganggu unta itu. Maka dengan terbunuhnya unta itu maka tunggulah engkau akan tibanya masa azab yang Allah talah janjikan dan telah aku sampaikan kepada kamu. Kamu telah menentang Allah dan terimalah kelak akibat tentanganmu kepada-Nya. Janji Allah tidak akan meleset. Kamu boleh bersuka-ria dan bersenang-senang selama tiga hari ini kemudian terimalah ganjaranmu yang setimpal pada hari keempat. Demikianlah kehendak Allah dan takdir-Nya yang tidak dapat ditunda atau dihalang."

Ada kemungkinan menurut ahli tafsir bahwa Allah melalui rasul-Nya, Nabi Saleh memberi waktu tiga hari itu untuk memberi kesempatan, kalau-kalau mereka sedar akan dosanya dan bertaubat minta ampun serta beriman kepada Nabi Saleh kepada risalahnya.

Akan tetapi dalam kenyataannya tempoh tiga hari itu bahkan menjadi bahan ejekan kepada Nabi Saleh yang ditentangnya untuk mempercepat datangnya azab itu dan tidak usah ditangguhkan tiga hari lagi...

"Barang siapa segan mengikuti jejak sunnahku, maka tiadalah ia termasuk dalam golonganku." - Hadis Riwayat Muslim.

29 April 2013

Nabi Salleh as dan Unta Betina - Part 2

Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang tidak akan membiarkan hamba-hamba-Nya berada dalam kegelapan terus-menerus tanpa diutusnya pesuruh disisi-Nya untuk memberi penerangan dan memimpin mereka keluar dari jalan yang sesat ke jalan yang benar.

Demikian pula, Allah tidak akan menurunkan azab dan seksaan kepada suatu umat sebelum mereka diperingatkan dan diberi petunjuk oleh-Nya dengan perantara iaitu seorang yang dipilih untuk menjadi utusan dan rasulNya. Sunnatullah ini berlaku pula kepada kaum Tsamud, yang kepada mereka telah diutuskan Nabi Saleh as seorang yang telah dipilih-Nya dari suku mereka sendiri, dari keluarga yang terpandang dan dihormati oleh kaumnya, terkenal tangkas, cerdik, pandai, rendah hati dan ramah-tamah dalam pergaulan.

Nabi Saleh as mengenalkan mereka tentang Tuhan yang sepatutnya mereka sembah, Allah Yang Maha Esa, yang telah mencipta mereka, menciptakan alam sekitar mereka, menciptakan tanah-tanah yang subur yang menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup mereka, mencipta binatang-binatang yang memberi manfaat dan berguna bagi mereka dan dengan demikian memberi kepada mereka kenikmatan dan kemewahan hidup dan kebahagiaan lahir dan batin. Tuhan Yang Esa itulah yang harus mereka sembah dan bukan patung-patung yang mereka pahat sendiri dari batu-batu gunung yang tidak berkuasa memberi sesuatu kepada mereka atau melindungi mereka dari ketakutan dan bahaya.

Nabi Saleh as memperingatkan mereka bahwa dia juga adalah seorang saudara daripada mereka, terjalin antara dirinya dan mereka ikatan keluarga dan darah. Mereka adalah kaumnya dan sanak keluarganya dan dia adalah seketurunan dan sesuku dengan mereka. Ia mengharapkan kebaikan dan kebajikan bagi mereka dan sesekali tidak akan menjerumuskan mereka ke dalam hal-hal yang akan membawa kerugian, kesengsaraan dan kebinasaan bagi mereka. Ia menerangkan kepada mereka bahwa dia adalah pesuruh dan utusan Allah, dan apa yang diajarkan dan didakwahkan kepada mereka adalah amanat Allah yang harus dia sampaikan kepada mereka untuk kebaikan mereka semasa hidup dan sesudah mereka mati di akhirat kelak.

Dia berharap yang kaumnya mempertimbangkan dan memikirkan bersungguh-sungguh apa yang dia serukan dan anjurkan agar mereka segera meninggalkan penyembahan kepada patung berhala itu dan percaya beriman kepada Allah Yang Maha Esa seraya bertaubat dan mohon keampunan kepada-Nya atas dosa dan perbuatan syirik yang selama ini telah mereka lakukan. Allah Maha Dekat kepada mereka dengan mendengarkan doa mereka dan memberi keampunan kepada yang bersalah apabila dimintanya.

Terperanjatlah kaum Saleh mendengar seruan dan dakwahnya yang bagi mereka merupakan hal yang baru yang tidak diduga akan datang dari saudara atau anak mereka sendiri. Maka serentak ditolaknya ajakan Nabi Saleh as itu seraya berkata mereka kepadanya:

"Wahai Saleh! Kami mengenalmu seorang yang pandai, tangkas dan cerdas, fikiranmu tajam dan pendapat serta semua pertimbanganmu selalu tepat. Pada dirimu kami melihat tanda-tanda kebajikan dan sifat-sifat yang terpuji. Kami mengharapkan dari engkau sebetulnya untuk memimpin kami menyelesaikan hal-hal yang rumit yang kami hadapi, memberi petunjuk dalam soal-soal yang gelap bagi kami dan menjadi ikutan dan kepercayaan kami di kala kami menghadapi krisis dan kesusahan. Akan tetapi segala harapan itu menjadi meleset dan kepercayaan kami kepadamu tergelincir hari ini dengan tingkah lakumu dan tindak tandukmu yang menyalahi adat-istiadat dan tatacara hidup kami. Apakah yang engkau serukan kepada kami? Engkau menghendaki agar kami meninggalkan persembahan kami dan nenek moyang kami, persembahan dan agama yang telah menjadi darah daging kami menjadi sebahagian hidup kami sejak kami dilahirkan dan tetap menjadi pegangan untuk selama-lamanya. Kami sesekali tidak akan meninggalkannya kerana seruanmu dan kami tidak akan mengikutimu yang sesat itu. Kami tidak mempercayai cakap-cakap kosongmu bahkan meragui kenabianmu. Kami tidak akan mendurhakai nenek moyang kami dengan meninggalkan persembahan mereka dan mengikuti jejakmu."

Nabi Saleh as memperingatkan mereka agar jangan menentangnya dan agar mengikuti ajakannya beriman kepada Allah yang telah mengurniai mereka rezeki yang luas dan penghidupan yang sejahtera. Diceritakan kepada mereka kisah kaum-kaum yang mendapat seksaan dan azab dari Allah kerana menentang rasul-Nya dan mendustakan risalah-Nya. Hal yang serupa itu dapat terjadi ke atas mereka jika mereka tidak mahu menerima dakwahnya dan mendengar nasihatnya, yang diberikannya secara ikhlas dan jujur sebagai seorang anggota dari keluarga besar mereka dan yang tidak mengharapkan atau menuntut upah daripada mereka atas usahanya itu. Ia hanya menyampaikan amanat Allah yang ditugaskan kepadanya dan Allahlah yang akan memberinya upah dan ganjaran untuk usahanya memberi pimpinan dan tuntutan kepada mereka.

Sekelompok kecil dari kaum Tsamud yang kebanyakannya terdiri dari orang-orang yang berkedudukan sosial lemah menerima dakwah Nabi Saleh dan beriman kepadanya sedangkan sebahagian yang terbesar terutamanya mereka yang tergolong orang-orang kaya dan berkedudukan tetap berkeras kepala dan menyombongkan diri menolak ajakan Nabi Saleh dan mengingkari kenabiannya dan berkata kepadanya:" Wahai Saleh! Kami kira bahawa engkau telah dirasuk syaitan dan terkena sihir. Engkau telah menjadi tidak waras dan menderita sakit gila. Akalmu sudah berubah dan fikiranmu sudah kacau sehingga engkau tidak sedar yang engkau telah mengeluarkan kata-kata yang tidak masuk akal dan mungkin engkau sendiri tidak memahaminya. 

Mereka terus menghina nabi Allah itu dan berkata "Engkau mengaku bahwa engkau telah diutuskan oleh Tuhanmu sebagai nabi dan rasulNya. Apakah kelebihanmu daripada kami semua sehingga engkau dipilih menjadi rasul, padahal ada orang-orang di antara kami yang lebih patut dan lebih cekap untuk menjadi nabi atau rasul daripada engkau. Tujuanmu dengan bercakap kosong dan kata-katamu hanyalah untuk mengejar kedudukan dan ingin diangkat menjadi kepala dan pemimpin bagi kaummu. Jika engkau merasa bahwa engkau cerdas dan cergas dan mengaku bahwa engkau tidak mempunyai arah dan tujuan yang terselubung dalam dakwahmu itu maka hentikanlah usahamu menyiarkan agama barumu dengan mencerca penyembahan kami dan nenek moyangmu sendiri. Kami tidak akan mengikuti jalanmu dan meninggalkan jalan yang telah ditempuh oleh orang-orang tua kami lebih dahulu".

Lalu Nabi Saleh as menjawab: "Aku telah berulang-ulang mengatakan kepadamu bahwa aku tidak mengharapkan sesuatu apapun daripadamu sebagai balasan atas usahaku memberi penerangan kepada kamu. Aku tidak mengharapkan upah atau mendambakan pangkat dan kedudukan bagi usahaku ini yang aku lakukan semata-mata atas perintah Allah dan daripadaNya kelak aku harapkan balasan dan ganjaran untuk itu dan bagaimana aku dapat mengikutimu dan menterlantarkan tugas dan amanat Tuhan kepadaku, padahal aku talah memperoleh bukti-bukti yang nyata atas kebenaran dakwahku. Janganlah sesekali kamu harapkan bahawa aku akan melanggar perintah Tuhanku dan melalaikan kewajibanku kepada-Nya hanya semata-mata untuk melanjutkan penyembahan nenek moyang kami yang jahil itu. Siapakah yang akan melindungiku dari murka dan azab Tuhan jika aku berbuat demikian? Sesungguhnya kamu hanya akan merugikan dan membinasakan aku dengan seruanmu itu."

Setelah gagal dan berhasil menghentikan usaha dakwah Nabi Saleh dan dilihatnya ia bahkan makin giat menarik orang-orang mengikutnya dan berpihak kepadanya, para pemimpin dan pemuka kaum Tsamud berusaha hendak membendung arus dakwahnya yang makin lama makin mendapat perhatian terutama dari kalangan bawahan menengah dalam masyarakat. Mereka menentang Nabi Saleh dan untuk membuktikan kebenaran kenabiannya dengan suatu bukti mukjizat dalam bentuk benda atau kejadian luar biasa yang berada di luar kekuasaan manusia.

Nabi Salleh as dan Unta Betina - Part 1

Bismillahirrahmanirrahim...

Mari kita berkisahkan cerita Nabi Saleh as kerana keadaan ceritanya seperti dah terjadi di negara kita. Jadi sebelumnya menjadi bertambah buruk, ada baiknya jika kita muhasabah diri, pemimpin dan komuniti kita.

Cuba buka Al-Quran, Surah Al-Qamar ayat 25 hingga ayat 32 yang bermaksud :

"Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Pastilah dia (Nabi Saleh as) seorang yang sangat pendusta dan sombong. (25)

Kelak mereka akan mengetahui siapa yang sebenarnya sangat pendusta dan sombong itu. (26)

Sesungguhnya Kami akan mengirimkan unta betina sebagai cubaan bagi mereka, maka tunggulah mereka dan bersabarlah (wahai Saleh).(27)

Dan beritahulah kepada mereka bahawa air itu dibahagi di antara mereka (dengan unta betina itu); setiap orang berhak mendapat giliran minum.(28)

Maka mereka memanggil kawannya lalu dia menangkap (unta itu) dan memotongnya.(29)

Maka betapa dahsyatnya azab-Ku dan peringatan-Ku. (30)

Kami kirimkan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti batang-batang kering yang lapuk. (31) dan

Sungguh telah Kami Mudahkan Al-Quran untuk peringatan, maka adakah orang yang mahu mengambil pelajaran? (32) Sodaqallahullazim... benarlah kata-kata Allah.

Kisah Nabi Saleh sebenarnya banyak diceritakan di dalam Al-Quran, ianya tertulis di dalam 72 ayat iaitu. dalam 11 surah. Antaranya Surah Al-A'raaf, ayat 73 hingga 79; Surah Hud ayat 61 hingga ayat 68; Surah Al-Hijr; Surah Al-Fajr; Surah Asy-Syams; Surah Qaf; Surah Al-Israa’; Surah Adz-Dzariyaat; Surah Fussilat; Surah Al-Haaqqah dan banyak lagi.

Siapa dia Nabi Saleh?

Menurut salasilah, Nabi Saleh Alaihissalam adalah putra kepada 'Ubaidah bin Tsamud bin 'Amir bin Iram bin Sam bin Nuh AS. Baginda diutuskan kepada kaum Tsamud yang hidup di atas bekas runtuhan kaum Ad (kaum Nabi Hud). Nama kaum Thamud ni diambil daripada name moyang diorang seperti yang saye nyatakan kat atas tadi (Ubaidah bin Thamud). Bangsa Tsamud ni sebenarnya lebih pandai daripada kaum Aad. Setelah kaum Aad binasa, negeri mereka menjadi tandus dan kering. Kemudian negeri ini dibangun kembali oleh kaum Tsamud, sehingga menjadi negeri yang hijau dan makmur.

Akan tetapi, same macam kaum Ad yang terdahulu, kaum Tsamud pun menjadi sombong dan lupa diri dengan kehebatan yang mereka miliki tu..macam biaselaa..bile kuat, mereka yang kuat akan menekan mereka yang lemah atau yang xde pengaruh ni. Mereka pun tidak mau mendengarkan dakwah Nabi Saleh AS.

Manakala perkataan Tsamud pula adalah nama suatu suku yang dimasukkan bahagian dari bangsa Arab oleh ahli sejarah dan ada pula yang menggolongkan mereka ke dalam bangsa Yahudi. Mereka bertempat tinggal di suatu dataran bernama " Alhijir " terletak antara Hijaz dan Syam yang dahulunya termasuk jajahan dan dikuasai suku Ad yang telah habis binasa disapu angin taufan yang dikirim oleh Allah sebagai pembalasan atas pengingkaran mereka terhadap dakwah dan risalah Nabi Hud A.S. Anda boleh merujuk peta di atas, di mana letaknya Hijaz tu...

Sumber-sumber sejarah ada mengungkap, sekelompok orang yang disebut dengan Tsamud ini benar-benar wujud. Masyarakat al-Hijr (batu) sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran adalah sama dengan kaum Tsamud. Nama lain dari Tsamud adalah Ashab al-Hijr. Kata ‘Tsamud’ adalah nama dari suatu kaum, sedangkan kata al-Hijr adalah salah satu di antara beberapa kota yang dibangun oleh orang tersebut. Seperti umat Nabi Hud yaitu kaum ‘Ad, ahli geografi Yunani yang bernama Pliny menggambarkan bahwa Domatha dan Hegra adalah lokasi tempat tinggal kaum Tsamud. Tempat tersebut hingga kini dikenal dengan nama Kota Al-Hijr.

Sumber tertua yang berkaitan dengan kaum Tsamud adalah hikayat kemenangan Raja Babilonia Sargon II (abad ke-8 SM) yang mengalahkan orang-orang ini dalam pertempuran di Arabia selatan. Bangsa Yunani juga menghubungkan kaum ini sebagai ‘Tamudaei’, yakni ‘Tsamud’ sebagaimana ditulis Aristoteles, Ptolomeus, dan Pliny. Kaum Tsamud ini diperkirakan hidup pada abad ke-8 Sebelum Masehi, sekitar tahun 800an SM.

Kemakmuran dan kemewahan hidup serta kekayaan alam yang dahulu dimiliki dan dinikmati oleh kaum Aad telah diwarisi oleh kaum Tsamud. Tanah-tanah yang subur yang memberikan hasil berlimpah ruah, binatang-binatang perahan dan lemak yang berkembang biak, kebun-kebun bunga yag indah, bangunan rumah-rumah yang didirikan di atas tanah yang rata dan dipahatnya dari gunung. Semuanya itu menjadikan mereka hidup tenteram, sejahtera, dan bahagia, merasa aman dari segala gangguan alam dan mengaku bahawa kemewahan hidup mereka akan kekal bagi mereka dan anak keturunan mereka.

Kaum Tsamud tidak mengenal Tuhan. Tuhan mereka adalah berhala-berhala yang mereka sembah dan puja, kepadanya mereka berkorban, tempat mereka meminta perlindungan dari segala bala dan musibah dan mengharapkan kebaikan serta kebahagiaan. Mereka tidak dapat melihat atau memikirkan lebih jauh dan apa yang dapat mereka jangkau dengan pancaindera.

Sumber: dari blog seseorang yang saya terlupa namanya, Al-Quran dan beberapa buku Islam.

Farewell Unit Pentadbiran Am

Pada 4 April 2013 yang lalu, Unit kami mengadakan farewell untuk rakan-rakan yang meninggalkan UPT kerana bertukar dan menjawat jawatan baru. Seramai 5 staf keluar dari unit kami dan sedikit sebanyak ianya akan menggugat perjalanan harian unit.

Mendahului senarai adalah Chief razak Saad yang bertukar keluar ke Melaka. Saya yang memohon untuk balik ke Melaka masih tidak ada bayang, alih-alih Chief Razak yang dapat tukar... inilah dinamakan rezeki dan bagi saya mungkin ada hikmah di sebalik permohonan saya belum diluluskan lagi.

4 lagi staf yang meninggalkan kami adalah Salmiza - bertukar ke Alor Setar, Fairus, kamal dan Azimah ditawarkan jawatan baru dan bertukar ke sekolah-sekolah sekitar Kuala Lumpur.

Selepas selesai upacara, kelihatan pejabat kami agak lenggang maklumkan farewell ini disempurnakan semasa waktu rehat tengahari.

Nizam dan Firdaus sedang menunggu giliran di tempat hidangan.

Rahsia Khusyuk Dalam Solat

Persoalan khusyuk dalam solat dalam dalam diri setiap muslim, kerana menyempurnakan solat yang khusyuk menjadi impian setiap dari mereka, begitu jugalah dengan saya. Oleh itu apabila menjumpai sahaja tajuk ini saya akan menyimpannya dan berkongsi dengan anda. Semoga kita mendapat manfaat darinya. Mari kita lihat kisah berikut:

Seorang ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, dia seorang yang sangat warak dan sangat khusyuk dalam solatnya. Namun dia selalu khuatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk dan selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasakan kurang khusyuk.

Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al-Isam dan bertanya :"Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan solat?"

Hatim berkata : "Apabila masuk waktu solat aku berwuduk' zahir dan batin."

Isam bertanya, "Bagaimana wuduk' zahir dan batin itu?"

Hatim berkata, "Wuduk' zahir sebagaimana biasa, iaitu membasuh semua anggota wuduk' dengan air. Sementara wuduk' batin ialah membasuh anggota dengan tujuh perkara :-

1.   bertaubat;

2.   menyesali dosa yang dilakukan;

3.   tidak tergila-gilakan dunia;

4.   tidak mencari/ mengharap pujian orang (riya');

5.   tinggalkan sifat berbangga;

6.   tinggalkan sifat khianat dan menipu; dan

7.   meninggalkan sifat dengki.

Seterusnya Hatim berkata, "Kemudian aku pergi ke masjid, aku kemaskan semua anggotaku dan menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku bayangkan Allah ada di hadapanku, syurga di sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku, dan aku bayangkan pula bahawa aku seolah-olah berdiri di atas titian 'Sirratul Mustaqim' dan aku menganggap bahawa solatku kali ini adalah solat terakhirku, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik.

Setiap bacaan dan doa dalam solat ku faham maknanya, kemudian aku ruku' dan sujud dengan tawaduk, aku bertasyahhud dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersolat selama 30 tahun."

Apabila Isam mendengar, menangislah dia kerana membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.

Bagaimana pula dengan kita, adakah kita berwudhu batin dan zahir? bagaimana kalau selepas ini kita mencuba cara-cara dari Hatim tadi. Untuk musim ini (di mana kita sedang dalam PRU13) sudah tentu ada kalanya percakapan, ucapan, tulisan dan perbuatan kita yang melanggar 7 perkara di atas, adakah setiap kali solat kita sudah bertaubat? Berdosa dengan Allah... Allah akan ampunkan apabila kita bertaubat, tetapi berdosa dengan manusia, hanya manusia itu sahaja yang akan maafkan barulah Allah akan ampunkan kita?. Jadi pesanan saya pada diri saya dan anda berhati-hati untuk bertindak....

28 April 2013

Smoky Semakin Nakal

Oky suka tidur dengan gaya ini, tidak tahu apa yang buat dia rasa selesa bila tidur dengan gaya terkangkang. Betul-betul tidak tahu malu haiwan ni. Saya suka geletik perut dia dan bila dia rasa geli dia akan acah-acah nak gigit tangan saya.

Agaknya kucing jenis ini memang muka dia nampak tak senyum, muka dia masam mencuka - rasanya mungkin dah jenisnya begitu agaknya. Lepas penat bermain Oky akan berehat-rehat di hadapan kandang dia.

Tengok tu perut dia dah buncit.... rasanya mungkin juga sebab cacing kot... saya tak sempat nak hantar Oky ke klinik haiwan untuk suntikan, rasanya mungkin kena buat minggu depan jadi terpaksalah saya ambil cuti nanti.

Perasan tak paw Oky besar sebab jari tangan dia disetiap tangan ada 7 dan jari kaki ada 6, semua jari Oky adalah 26. Adakah kerana keturunan atau kecacatan?

Oky si anak kucing muka serius....

Dialog Nabi Musa as Dengan Allah swt

Nabi Musa as pernah berdialog dengan Allah swt, dan walaupun Nabi Musa as bukan nabi kita tetapi baginda adalah antara nabi yang wajib kita tahu. Malahan ianya boleh dijadikan panduan/ amalan kepada kita untuk kembali ke asal kita. Cuba kita lihat apakah dialog tersebut:

Nabi Musa as: Oh Tuhan, ajarilah kami sesuatu yang dapat kami pakai untuk berzikir dan berdo'a kepada Engkau.

Tuhan: Ucapkan, Laa Ilaaha Illlallaah hai Musa.

Nabi Musa as: Oh Tuhan, semua hamba-Mu telah mengucapkan kalimat itu.

Tuhan: Hai Musa, andaikan langit yang tujuh berserta seluruh penghuninya selain Aku, dan bumi yang tujuh ditimbang dengan Laa Ilaaha Illallaah, nescaya masih berat Laa Ilaaha Illallaah.

Kata Hikmah :

1.   Kisah ini diambil dari hadis Rasulallah saw yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dan Imam Al-Hakim dari Abi Sa'id Al-Khud riyyi r.a.

2.   Nilai Laa Ilaaha Illallaah lebih hebat daripada langit, bumi dan seluruh penghuninya.

3.   Langit itu berpenghuni.

4.   Bumi itu tujuh lapis sebagaimana langit.

5.   Seutama-utama zikir adalah Laa Ilaaha Illallaah.

27 April 2013

Nafsu Yang Degil

Dalam sebuah kitab karangan 'Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyi, seorang ulama yang hidup dalam abad ke XIII Hijrah, menerangkan bahawa sesungguhnya Allah S.W.T telah menciptakan akal, maka Allah S.W.T telah berfirman yang bermaksud : "Wahai akal mengadaplah engkau." Maka akal pun mengadap ke hadapan Allah S.W.T., kemudian Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Wahai akal berbaliklah engkau!", lalu akal pun berbalik.

Kemudian Allah S.W.T. berfirman lagi yang bermaksud : "Wahai akal! Siapakah aku?". Lalu akal pun berkata, "Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang daif dan lemah."

Lalu Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Wahai akal tidak Ku-ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau."

Setelah itu Allah S.W.T menciptakan nafsu, dan berfirman kepadanya yang bermaksud : "Wahai nafsu, mengadaplah kamu!". Nafsu tidak menjawab sebaliknya mendiamkan diri. Kemudian Allah S.W.T berfirman lagi yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Lalu nafsu berkata,"Aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau."

Setelah itu Allah S.W.T menyeksanya dengan neraka jahim selama 100 tahun, dan kemudian mengeluarkannya. Kemudian Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau."

Lalu Allah S.W.T menyeksa nafsu itu dalam neraka Juu' selama 100 tahun. Setelah dikeluarkan maka Allah S.W.T berfirman yang bermaksud: "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Akhirnya nafsu mengakui dengan berkata, " Aku adalah hamba-Mu dan Kamu adalah tuhanku."

Dalam kitab tersebut juga diterangkan bahawa dengan sebab itulah maka Allah S.W.T mewajibkan puasa.

Dalam kisah ini dapatlah kita mengetahui bahawa nafsu itu adalah sangat jahat oleh itu hendaklah kita mengawal nafsu itu, jangan biarkan nafsu itu mengawal kita, sebab kalau dia yang mengawal kita maka kita akan menjadi musnah.

Batu-batu Yang Aneh

Dalam sebuah hadis menceritakan, pada zaman dahulu ada seorang lelaki wukuf di Arafah. Dia berhenti di lapangan luas itu. Pada waktu itu orang sedang melakukan ibadat haji. Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang sangat penting. Bahkan wukuf di Arafah itu disebut sebagai haji yang sebenarnya kerana apabila seorang itu berwukuf di padang Arafah dianggap hajinya telah sempurna walaupun yang lainnya tidak sempat dilakukan. Sabda Rasulullah mengatakan :

"Alhajju Arafat" (Haji itu wukuf di Arafah)

Rupanya lelaki itu tadi masih belum mengenali Islam dengan lebih mendalam. Masih dalam istilah 'muallaf'. Semasa dia berada di situ, dia telah mengambil tujuh biji batu lalu berkata pada batu itu :

"Hai batu-batu, saksikanlah olehmu bahawa aku bersumpah bahawa tidak ada tuhan melainkan Allah dan Muhammad itu pesuruh Allah."

Setelah dia berkata begitu dia pun tertidur di situ. Dia meletakkan ketujuh-tujuh batu itu di bawah kepalanya. Tidak lama kemudian dia bermimpi seolah-olah telah datang kiamat. Dalam mimpi itu juga dia telah diperiksa segala dosa-dosa dan pahalanya oleh Tuhan. Setelah selesai pemeriksaan itu ternyata dia harus masuk ke dalam neraka. Maka dia pun pergi ke neraka dan hendak memasuki salah satu daripada pintu-pintunya.

Tiba-tiba seketika batu kecil yang dikumpulnya tadi datang dekat pintu neraka tersebut. Tetapi mereka tidak sanggup rupanya. Malaikat azab telah berada di situ. Semua malaikat itu menolaknya masuk ke pintu neraka tersebut. Tapi sanggup rupanya. Kemudian dia pun pergi ke pintu lain. Para malaikat itu tetap berusaha hendak memasukkannya ke dalam neraka tapi tidak berjaya kerana batu mengikut ke mana saja dia pergi.

Akhirnya habislah ketujuh pintu neraka didatanginya. Para malaikat yang bertindak akan menyeksa orang-orang yang masuk neraka berusaha sekuat tenaga untuk menolak lelaki itu dalam neraka tetapi tidak berjaya. Sampai di pintu neraka nombor tujuh, neraka itu tidak mahu menerimanya kerana ada batu yang mengikutinya. Ketujuh-tujuh batu itu seolah-olah membentengi lelaki itu daripada memasuki neraka. Kemudian dia naik ke Arasy di langit yang ketujuh. Di situlah Allah berfirman yang bermaksud :

"Wahai hambaku, aku telah menyaksikan batu-batu yang engkau kumpulkan di padang Arafah. Aku tidak akan menyia-nyiakan hakmu. Bagaimana aku akan menyia-nyiakan hakmu sedangkan aku telah menyaksikan bunyi 'syahadat' yang engkau ucapkan itu. Sekarang masuklah engkau ke dalam syurga."

Sebaik saja dia menghampiri pintu syurga itu, tiba-tiba pintu syurga itupun terbuka lebar. Rupanya kunci syurga itu adalah kalimat syahadat yang diucapkannya dahulu.

26 April 2013

Planet Baru Ditemui.. Dan Yang Istimewanya..



Saintis baru-baru ini berjaya menemui zon habitat di luar sistem solar yang berpotensi untuk didiami oleh manusia, termasuk sepasang planet yang mengorbit pada bintang induk yang sama. Penemuan terbaharu itu, sekali gus dimasukkan dalam senarai kira-kira 700 sistem solar yang ditemui sejak 1995. Ketua Saintis, William Borucki yang bekerjasama dengan Pusat Kajian Pentadbiran Aeronautik dan Angkasa Lepas Kebangsaan (NASA) berkata, planet baharu tersebut mengorbit bintang induk yang dikenali sebagai Kepler-62 dalam kumpulan bintang Lyra dan terletak kira-kira 1,200 tahun cahaya dari Bumi. Jelasnya, dua planet terbabit yang mempunyai saiz 1.5 kali ganda daripada Bumi, terletak pada kedudukan sesuai dari bintang induk dan dipercayai mempunyai sumber air yang sangat penting untuk hidupan.

"Berdasarkan kajian melalui sistem teleskop angkasa Kepler, kami mendapati dua planet yang ditemui dalam sistem solar Kepler-62 merupakan calon planet terbaik untuk didiami," katanya. Model sistem solar yang dihasilkan melalui imej komputer menunjukkan dua planet itu yang dilabel sebagai Kepler-62e dan Kepler-62f, kelihatan kukuh dengan gabungan permukaan batu, ais dan campuran batu dan ais. Terdapat tiga planet lain yang berada pada kedudukan yang lebih dekat dengan Kepler-62 dan didapati tidak sesuai untuk hidupan kerana terlalu panas.

Sehingga kini, Borucki dan pasukannya telah menemui lebih 2,700 calon planet untuk menggantikan Bumi. Saintis turut menemui dua planet yang mengelilingi bintang induk lain, Kepler-69 dalam kumpulan bintang Cygnus dengan jarak 2,700 tahun cahaya dari Bumi. Cahaya bergerak pada kelajuan kira-kira 299,792 kilometer sesaat, atau kira-kira 10 trilion kilometer setahun. Teleskop yang berkuasa lebih tinggi diperlukan untuk mengkaji sama ada sistem solar terbabit mempunyai sumber air atau tidak. - REUTERS

Doa Rasulallah saw

Dari riwayat Amir bin Said dari bapanya berkata bahawa : "Satu hari Rasulullah S.A.W telah datang dari daerah berbukit. Apabila Rasulullah S.A.W sampai di Masjid Bani Mu'awiyah lalu beliau masuk ke dalam masjid dan menunaikan solat dua rakaat. Maka kami pun turut solat bersama dengan Rasulullah S.A.W. Kemudian Rasulullah S.A.W berdoa dengan doa yang agak panjang kepada Allah S.W.T :

Setelah selesai beliau berdoa maka Rasulullah S.A.W pun berpaling kepada kami lalu bersabda yang bermaksud : "Aku telah bermohon kepada Allah S.W.T tiga perkara, dalam tiga perkara itu cuma Dia memperkenankan dua perkara saja dan satu lagi ditolak.

1.   Aku telah bermohon kepada Allah S.W.T supaya Dia tidak membinasakan umatku dengan musim susah yang berpanjangan. Permohonanku ini diperkenankan oleh Allah S.W.T.

2.   Aku telah bermohon kepada Allah S.W.T supaya umatku ini jangan dibinasakan dengan bencana tenggelam (seperti banjir besar yang telah melanda umat Nabi Nuh as). Permohonanku ini telah diperkenankan oleh Allah S.W.T.

3.   Aku telah bermohon kepada Allah S.W.T supaya umatku tidak dibinasakan kerana pergaduhan sesama mereka (peperangan, pergaduhan antara sesama Islam). Tetapi permohonanku telah tidak diperkenankan (Allah telah ditolak).

Apa yang kita lihat hari ini ialah negara-negara Islam sendiri bergaduh antara satu sama lain, hari ini orang Islam bergaduh sesama sendiri, orang kafir menepuk tangan dari belakang, apakah ini cantik kita melihatnya?

25 April 2013

Catatan Perjalanan: Umrah 2013 - Ribut Pasir

Pada hari kami semua akan berangkat kembali ke tanah air - maka berlakulah ribut pasir di ertengahan jalan. Kami bertolak dari Mekah menuju ke Jeddah pada sebelah tengahari.... selepas menyempurnakan tawaf wida' (tawaf selamat tinggal) dengan hati yang sapu kami meninggalkan kota Mekah.

Setelah memasuki daerah Jeddah, kami lihat kereta bergerak perlahan, rupa-rupanya ribut pasair sederhana sedang berlaku. Permandangan menjadi berkabur dan kurang jelas kerana jarak penglihatan menjadi terhad. Di atas jalan raya terutamanya di tepi-tepi/ bahu jalan pasir-pasir halus berkumpul, manakala di tengah jalan kelihatan pergerakan pasir halus.... bahaya juga rasanya kerana pasir bertiup sehingga ke cermin kenderan.

Melihatkan keadaan ini, saya teringat akan hadis Rasulallah saw bahawa nanti apabila menjelas hari kiamat amat berlaku asap yang tebal menyelubungi tanah Arab.... 

Sebaliknya melihat keadaan semasa ribut pasir seperti juga asap hitam yang menutupi matahari.... adakah ini petunjuk atau permulaan asap hitam yang dimaksudkan????

Jarak penglihatan yang semakin krurang...

Pancaran matahari di awal petang kelihatan seakan-akan menjelas waktu maghrib...

Pancaran matahari yang seakan ditutupi oleh asap hitam...

Semasa merentasi perjalanan ini membuatkan hati saya juga bimbang takut jika berlaku perkara yang tidak diingini. Alhamdulillah semuanya (7 buah bas kami) selamat akhirnya...
Terima kasih ya Rabbi...

Meninggalkan Solat

Diriwayatkan bahawa pada suatu hari Rasulullah S.A.W sedang duduk bersama para sahabat, kemudian datang pemuda Arab masuk ke dalam masjid dengan menangis.

Apabila Rasulullah S..A.W melihat pemuda itu menangis maka baginda pun berkata, "Wahai orang muda kenapa kamu menangis?"

Maka berkata orang muda itu, "Ya Rasulullah S.A.W, ayah saya telah meninggal dunia dan tidak ada kain kapan dan tidak ada orang yang hendak memandikannya."

Lalu Rasulullah S.A.W memerintahkan Abu Bakar r.a. dan Umar r.a. ikut orang muda itu untuk melihat masalahnya. Setelah mengikut orang itu, maka Abu Bakar r.a dan Umar r.a. mendapati ayah orang mudah itu telah bertukar rupa menjadi babi hitam, maka mereka pun kembali dan memberitahu kepada Rasulullah S.A.W, "Ya Rasulullah S.A.W, kami lihat mayat ayah orang ini bertukar menjadi babi hutan yang hitam."

Kemudian Rasulullah S.A.W dan para sahabat pun pergi ke rumah orang muda dan baginda pun berdoa kepada Allah S.W.T, kemudian mayat itu pun bertukar kepada bentuk manusia semula. Lalu Rasulullah S.A.W dan para sahabat menyembahyangkan mayat tersebut.

Apabila mayat itu hendak dikebumikan, maka sekali lagi mayat itu berubah menjadi seperti babi hutan yang hitam, maka Rasulullah S.A.W pun bertanya kepada pemuda itu, "Wahai orang muda, apakah yang telah dilakukan oleh ayahmu sewaktu dia di dunia dulu?"

Berkata orang muda itu, "Sebenarnya ayahku ini tidak mahu mengerjakan solat." Kemudian Rasulullah S.A.W bersabda, "Wahai para sahabatku, lihatlah keadaan orang yang meninggalkan sembahyang. Di hari kiamat nanti akan dibangkitkan oleh Allah S.W.T seperti babi hutan yang hitam."

Di zaman Abu Bakar r.a ada seorang lelaki yang meninggal dunia dan sewaktu mereka menyembahyanginya tiba-tiba kain kapan itu bergerak. Apabila mereka membuka kain kapan itu mereka melihat ada seekor ular sedang membelit leher mayat tersebut serta memakan daging dan menghisap darah mayat. Lalu mereka cuba membunuh ular itu.

Apabila mereka cuba untuk membunuh ular itu, maka berkata ular tersebut, "Laa ilaaha illallahu Muhammadu Rasulullah, mengapakah kamu semua hendak membunuh aku? Aku tidak berdosa dan aku tidak bersalah. Allah S.W.T yang memerintahkan kepadaku supaya menyeksanya sehingga sampai hari kiamat."

Lalu para sahabat bertanya, "Apakah kesalahan yang telah dilakukan oleh mayat ini?"

Berkata ular, "Dia telah melakukan tiga kesalahan, di antaranya :"

1. Apabila dia mendengar azan, dia tidak mahu datang untuk sembahyang berjemaah.

2. Dia tidak mahu keluarkan zakat hartanya.

3. Dia tidak mahu mendengar nasihat para ulama.

Maka inilah balasannya.

24 April 2013

DIY: Buat Bunga Dari Bekas Telur

Kreatif, membuat bunga dari tempat simpan telur... tentunya setiap rumah pernah membeli telur dalam bilangan yang banyak dan dari buang bekasnya, boleh juga dibuat bunga seperti di atas. Dan bunga-bunga ini pula boleh diletakkan di kaki almari untuk hiasan seperti sebuah taman. Walau apa pun perlu ada tangan-tangan yang kreatif untuk mencipta bunga-bunga tersebut. Secara jujur saya bukannya seorang yang kreatif, jadi belum pasti saya mampu untuk mencipta bunga-bunga tersebut.

KHASIAT BERWUDUK SEBELUM TIDUR

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa tidur di malam hari dalam keadaan suci (berwuduk) maka Malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun nescaya Malaikat itu akan berucap "Ya Allah ampunilah hamba mu si fulan, kerana ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci" (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar ra).

Berwuduk mempunyai manfaat yang sangat besar. Bahkan ulama fikih menjelaskan hikmah wuduk sebagai sebahagian dari usaha untuk memelihara kebersihan fizikal dan rohani.

Sudah tentu setiap perintah Allah SWT itu mempunyai hikmah kebaikan disebaliknya. Dalam sekali aktiviti berwuduk, lima pancaindera terkena semua tanpa terkecuali disapu oleh air wuduk. Mata, hidung, telinga dan seluruh kulit tubuh. Ini betul-betul luar biasa!.

Muhammad Kamil Abd Al-Shomad, memetik sumber dari Al-I’jaz Al-Ilmiy fi Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah, menjelaskan bahawa manfaat semua hal yang diperintahkan dalam wuduk sangatlah besar bagi tubuh manusia. Mulai dari membasuh tangan dan menyela-yela jari, berkumur-kumur, memasukkan air ke dalam lubang hidung, membasuh muka, membasuh kedua tangan sampai siku, mengusap kepala, membasuh telinga, hingga membasuh kaki hingga mata kaki. Lalu, bagaimana jika berwudhu dilakukan sebelum tidur? Nah, para pakar kesihatan di dunia sentiasa menganjurkan agar kita mencuci kaki mulut dan muka sebelum tidur. Bahkan, sejumlah pakar kecantikan menghasilkan alat kecantikan agar dapat menjaga kesihatan kulit muka.
Di samping itu tentunya anjuran untuk berwudhu juga mengandungi nilai ibadah yang tinggi. Jika seseorang berada dalam keadaan suci, bererti dia dekat dengan Allah. Kerana Allah akan dekat dan cinta kepada orang-orang yang berada dalam keadaan suci.
Khasiat berwuduk sebelum tidur
Pertama, menenangkan otot-otot sebelum berehat. Mungkin tidak terlalu banyak penjelasan. Boleh dibuktikan dalam ilmu perubatan bahawa percikan air wudhu itu merupakan suatu kaedah atau cara mengendurkan otot-otot yang kaku dalam beraktiviti. Kesan positifnya jika seseorang itu telah melakukan wudhu, maka fikiran kita akan terasa tenang. Badan tidak akan terasa letih.
Kedua, mencerahkan kulit wajah. Wuduk dapat mencerahkan kulit wajah kerana prestasi wuduk ini menghilangkan kotoran dalam kulit. Kotoran-kotoran yang melekat pada kulit wajah kita akan sentiasa hilang dan tentunya wajah kita menjadi cerah dan bersih.
Ketiga, didoakan malaikat. Malaikat akan sentiasa berdoa memohon perlindungan kepada umat muslim yang sentiasa berwudhu sebelum tidur. Malaikat adalah makhluk yang sentiasa berzikir kepada Allah. Nescaya doanya akan sentiasa dikabulkan oleh Allah. Oleh kerana itu, sentiasa lah berwuduk.
Diterjemahkan dari sumber islampos.com

23 April 2013

Dari Jendela Hotel Mawarddah Mekah

Laluan masuk ke Hotel Mawardah International Mekah. Kedudukan hotel arah ke dalam, dengan lain perkataan hotel ini bukannya di tepi jalan, kira-kira hampir 50 meter masuk ke dalam. Hotel ini besar dan tinggi, tetapi saya dengar hotel ini juga menanti nasibnya untuk dirobohkan kerana kota ini merancang mendirikan hotel yang terancang.

Itulah hotel kami......


Lihat tu.... jalan raya yang sangat berdebu dan tidak berturap. Laluan ini berbukit dan kami hampir putus nyawa setiap kali balik dari Masjidil haram.

Laluan antara 2 hotel erana kedudukan hotel ini agak ke dalam sedikit. 

Cermin yang sangat berdebu kerana pembangunan yang sangat pesat.... Lihat sahaja bukit yang dah gondol, bukit ini berada di sebelah hotel yang saya menginap.


KUBUR BERKATA SEWAKTU SEWAKTU JENAZAH FATIMAH AZ- ZAHRA HENDAK DIKEBUMIKAN

Gambar Hiasan.. Pusara ayah saya
Dikisahkan bahawa sewaktu Fatimah r.a. meninggal dunia maka jenazahnya telah diusung oleh 4 orang, antara :-

1. Ali bin Abi Talib (suami Fatimah r.a)
2. Hasan (anak Fatima r.a)
3. Husin (anak Faimah r.a)
4. Abu Dzafrrin Al-Ghifary r.a

Sewaktu jenazah Fatimah r.a diletakkan di tepi kubur maka Abu Dzafrrin Al-Ghifary r.a berkata kepada kubur, "Wahai kubur, tahukah kamu jenazah siapakah yang kami bawakan kepada kamu? Jenazah yang kami bawa ini adalah Siti Fatimah az- Zahra, anak Rasulullah S.A.W."

Maka berkata kubur, "Aku bukannya tempat bagi mereka yang berdarjat atau orang yang bernasab, adapun aku adalah tempat amal soleh, orang yang banyak amalnya maka dia akan selamat dariku, tetapi kalau orang itu tidak beramal soleh maka dia tidak akan terlepas dari aku (akan aku layan dia dengan seburuk- buruknya)."

Abu Laits as-Samarqandi berkata kalau seseorang itu hendak selamat dari seksa kubur hendaklah melazimkan empat perkara semuanya :-

1. Hendaklah ia menjaga solatnya
2. Hendaklah dia bersedekah
3. Hendaklah dia membaca al-Quran
4. Hendaklah dia memperbanyakkan membaca tasbih kerana dengan memperbanyakkan membaca tasbih, ia akan dapat menyinari kubur dan melapangkannya.

Adapun empat perkara yang harus dijauhi ialah :-

1. Jangan berdusta
2. Jangan mengkhianat
3. Jangan mengadu-domba (jangan suka mencucuk sana cucuk sini)
4. Jangan kencing sambil berdiri

Rasulullah S.A.W telah bersabda yang bermaksud, "Bersucilah kamu semua dari kencing, kerana sesungguhnya kebanyakan seksa kubur itu berpunca dari kencing."

Seseorang itu tidak dijamin akan terlepas dari segala macam seksaan dalam kubur, walaupun ia seorang alim ulama' atau seorang anak yang bapanya sangat dekat dengan Allah. Sebaliknya kubur itu tidak memandang adakah orang itu orang miskin, orang kaya, orang berkedudukan tinggi atau sebagainya, kubur akan melayan seseorang itu mengikut amal soleh yang telah dilakukan sewaktu hidupnya di dunia ini.

Jangan sekali-kali kita berfikir bahawa kita akan dapat menjawab setiap soalan yang dikemukakan oleh dua malaikat Mungkar dan Nakir dengan cara kita menghafal. Pada hari ini kalau kita berkata kepada saudara kita yang jahil takutlah kamu kepada Allah dan takutlah kamu kepada soalan yang akan dikemukakan ke atas kamu oleh malaikat Mungkar dan Nakir, maka mereka mungkin akan menjawab, "Ah mudah saja, aku boleh menghafal untuk menjawabnya."

Itu adalah kata-kata orang yang tidak berfikiran. Seseorang itu tidak akan dapat menjawab setiap soalan di alam kubur jikalau dia tidak mengamalkannya sebab yang akan menjawab ialah amalnya sendiri. Sekiranya dia rajin membaca al-Quran, maka al- Quran itu akan membelanya dan begitu juga seterusnya.

22 April 2013

Ke Mana Perginya Roh

Gambar hiasan: Beginikah roh keluar dari jasad?
Saidina Abu Bakar r.a telah ditanya tentang ke mana roh akan pergi setelah ia keluar dari jasad manusia, maka berkata Saidina Abu Bakar r.a : "Roh itu menuju ke tujuh tempat", iaitu:

1.    Roh para nabi dan utusan menuju ke syurga Adnin.

2.    Roh para ulama menuju ke syurga Firdaus.

3.    Roh para mereka yang berbahagia menuju ke syurga Illiyyina.

4.    Roh para syuhada' berterbangan seperti burung di syurga mengikut kehendak mereka.

5.    Roh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan tidak di langit sampai hari kiamat.

6.    Roh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik.

7.    Roh orang-orang kafir akan berada dalam neraka Sijjin, mereka diseksa berserta jasadnya sampai hari kiamat.

Telah bersabda Rasulullah S.A.W bahawa : "Tiga kelompok manusia yang akan berjabat tangannya oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya ialah" :-

1.    Orang-orang yang mati syahid.

2.    Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam bulan Ramadhan.

3.    Orang yang puasa hari Arafah.

Permandangan Selepas Subuh Mac 2013 di Masjidil Haram

Sehari sebelum bertolak balik ke tanah air, saya dan emak bersolat subuh di halaman Masjidil Haram - kami tiba lebih kurang 45 minit lagi untuk masuk waktu subuh, jadi banyak tempat solat yang strategik boleh kami pilih. Apabila hampir masuk waktu solat dalam masjid dan di halaman masjid mula penuh dan sukar untuk mendapatkan tempat.....

Pagi itu cuaca tidak sejuk sangat lebih kurang 30 darjah C, tetapi tidak juga panas kerana awal pagi..... sebaik sahaja selesai sahaja solat... jemaah dah mula beredar dengan yujuan masing-masing.... begitu juga dengan saya dan emak, pagi itu kami bersarapan pagi di D'Saji tak jauh dari masjid.

Yang sebenarnya photo ini saya ambil dari bangunan yang terletaknya D'Saji. Jauh-jauh kelihat kren-kren pembinaan berceracak menunjukkan kepesatan pembangunan di Kota ini.

21 April 2013

Perhimpunan Bulanan: Disember 2012

Kenangan-kenangan bersama dengan Miza, bekas staf UPT yang baru sahaja bertukar ke Kedah. Saya bersama Nina dan Miza di dalam Auditorium semasa perhimpunan bulanan Disember 2012 di mana Sektor kami, iaitu Sektor Khidmat Pengurusan dan Pembangunan (SK2P) JPWPKL adalah sebagai hos yang menjayakan perhimpunan ini.

Perlu Baca Ayat Kursi Ketika Tidur

Abu Hurairah r.a. pernah ditugaskan oleh Rasulullah S.A.W untuk menjaga gudang zakat di bulan Ramadhan. Tiba-tiba muncullah seseorang, lalu mencuri segenggam makanan. Namun kepintaran Hurairah memang patut dipuji, kerana pencuri itu akhirnya berhasil ditangkapnya. "Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah S.A.W," gertak Abu Hurairah.

Bukan main takutnya pencuri itu mendengar ancaman Abu Hurairah, hingga kemudian ia pun merengek-rengek sambil berkata: "Saya ini orang miskin, keluarga tanggungan saya ramai, sementara saya sangat memerlukan makanan." Abu Hirairah melepaskan pencuri itu.

Keesokan harinya, Abu Hurairah melaporkan kepada Rasulullah S.A.W. Maka bertanyalah beliau : "Apa yang dilakukan kepada tawananmu semalam, ya Abu Hurairah?"

Ia mengeluh, "Ya Rasulullah, bahawa ia seorang miskin, keluarganya ramai dan sangat memerlukan makanan," jawab Abu Hurairah. Lalu diterangkan pula olehnya, bahawa ia kasihan kepada pencuri itu, lalu dilepaskannya.

"Dia bohong," kata Nabi : "Pada malam nanti dia akan datang lagi."

Kerana Rasulullah S.A.W berkata begitu, maka penjagaannya diperketat, dan kewaspadaan pun ditingkatkan. Dan benar, pencuri itu kembali lagi, lalu mengambil makanan seperti kelmarin. Dan kali ini ia juga tertangkap.

"Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah S.A.W," ancam Abu Hurairah, sama seperti kelmarin. Dan pencuri itu pun sekali lagi meminta ampun : "Saya orang miskin, keluarga saya banyak. Saya berjanji esok tidak akan kembali lagi."

Kasihan juga rupanya Abu Hurairah mendengar keluhan orang itu, dan kali ini pun ia kembali dilepaskan. Pada paginya, kejadian itu dilaporkan kepada Rasulullah S.A.W, dan beliau pun bertanya seperti kelmarin. Dan setelah mendapat jawapan yang sama, sekali lagi Rasulullah menegaskan: "Pencuri itu bohong, dan nanti malam ia akan kembali lagi."

Malam itu Abu Hurairah berjaga-jaga dengan kewaspadaan dan kepintaran penuh. Mata, telinga dan perasaannya dipasang baik-baik. Diperhatikannya dengan teliti setiap gerak- geri disekelilingnya sudah dua kali ia dibohongi oleh pencuri. Jika pencuri itu benar- benar datang seperti diperkatakan oleh Rasulullah dan ia berhasil menangkapnya, ia telah bertekad tidak akan melepaskannya sekali lagi. Hatinya sudah tidak sabar lagi menunggu-nunggu datangnya pencuri jahanam itu. Ia kesal. Kenapa pencuri kelmarin itu dilepaskan begitu saja sebelum diseret ke hadapan Rasulullah S.A.W ? Kenapa mahu saja ia ditipu olehnya ? "Awas!" katanya dalam hati. "Kali ini tidak akan kuberikan ampun."

Malam semakin larut, jalanan sudah sepi, ketika tiba-tiba muncul sesosok bayangan yang datang menghampiri longgokan makanan yang dia jaga. "Nah, benar juga, ia datang lagi," katanya dalam hati. Dan tidak lama kemudian pencuri itu telah bertekuk lutut di hadapannya dengan wajah ketakutan. Diperhatikannya benar-benar wajah pencuri itu. Ada semacam kepura-puraan pada gerak-gerinya.

"Kali ini kau pastinya kuadukan kepada Rasulullah. Sudah dua kali kau berjanji tidak akan datang lagi ke mari, tapi ternyata kau kembali juga. Lepaskan saya," pencuri itu memohon. Tapi, dari tangan Abu Hurairah yang menggenggam erat-erat dapat difahami, bahawa kali ini ia tidak akan dilepaskan lagi. Maka dengan rasa putus asa ahirnya pencuri itu berkata : "Lepaskan saya, akan saya ajari tuan beberapa kalimat yang sangat berguna."

"Kalimat-kalimat apakah itu?" Tanya Abu Hurairah dengan rasa ingin tahu. "Bila tuan hendak tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Maka tuan akan selalu dipelihara oleh Allah, dan tidak akan ada syaitan yang berani mendekati tuan sampai pagi."

Maka pencuri itu pun dilepaskan oleh Abu Hurairah. Agaknya naluri keilmuannya lebih menguasai jiwanya sebagai penjaga gudang.

Dan keesokan harinya, ia kembali menghadap Rasulullah S.A.W untuk melaporkan pengalamannya yang luar biasa tadi malam. Ada seorang pencuri yang mengajarinya kegunaan ayat Kursi.

"Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?" tanya Rasul sebelum Abu Hurairah sempat menceritakan segalanya.

"Ia mengajariku beberapa kalimat yang katanya sangat berguna, lalu ia saya lepaskan,"jawab Abu Hurairah.

"Kalimat apakah itu?" tanya Nabi.

Katanya : "Kalau kamu tidur, bacalah ayat Kursi: Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Dan ia katakan pula : "Jika engkau membaca itu, maka engkau akan selalu dijaga oleh Allah, dan tidak akan didekati syaitan hingga pagi hari."

Menanggapi cerita Abu Hurairah, Nabi S.A.W berkata, "Pencuri itu telah berkata benar, sekalipun sebenarnya ia tetap pendusta." Kemudian Nabi S.A.W bertanya pula : "Tahukah kamu, siapa sebenarnya pencuri yang ertemu denganmu tiap malam itu?"

"Entahlah." Jawab Abu Hurairah.

"Itulah syaitan."

20 April 2013

Catatan Perjalanan: Umrah 2013 - Bersama Kenalan Baru

Semasa saya dan emak mengerjakan umrah pada bulan Mac 2013 yang lalu, kami telah berkenalan dengan 1 keluarga yang berasal dari Johor. Mungkin disebabkan kami dalam satu kumpulan yang sama, iaitu Kumpulan/ Bas No. 4, maka kami menjadi sangat rapat. Saya berkawan baik dengan Faezah. Faezah bersama ibunya dan ayahnya, juga bersama dengan seorang sepupu, 2 ibu sandara dan seorang bapa saudara. Foto di atas Faezah di sebelah emak saya dan sebelahnya adalah ayahnya dan di hadapan adalah ibunya.

Kesempatan ini kami merakamkan foto untuk dijadikan kenang-kenangan. 

Inilah antara keluarga Faezah melainkan emak saya.

Saya dan emak saya semasa kami berkumpul di hadapan hotel untuk menuju ke Masjidil Haram.

Getting to Know Yourself Better

Slide ImageMargarita Tartakovsky, MS, is an associate editor at Psych Central and authors the body image blog Weightless. She writes about everything from anxiety and ADHD to creativity and couples to mindfulness and stress. You can learn more about her work at her website.

Knowing ourselves better is a boon to our lives. When we know ourselves better, we’re able to make smarter decisions about what’s best for us. We’re able to create more satisfying lives – lives that are based on our core values and personal priorities. Here are six ways to discover who you really are right now.

Strip Away the Shoulds

Often our identities contain at least some shards of shoulds. In other words, we strive to be what we think we should be. These shoulds may derive from society or our family and friends. I should like this. I should be that. I should behave in this way. I should say that. Who we are gets confused with and buried under the layers of who we think we should be. Strip away the shoulds, and think about who you really are. Simply ask, “Who am I?” You can start with statements like “I am a daughter” or “I am a writer” and progress to “I am happiest when I’m laughing with friends” or “I am learning to be kinder to myself.” This exercise can take many forms. If you’d like, write down whatever statements surface.

Discover or Reconnect to Your Values

Do you know what’s important to you? What do you want your life to look like? Consider your values, which tend to be fluid. That’s why it’s important to check in with yourself periodically. For instance, do adventure, creativity, faith, family, love, learning, travel and tradition make your list? If so, how do they rank? Today, you can find scores of books and websites on clarifying your values. For instance, search online for a list of values, and pick what’s most meaningful to you. Then consider if your life reflects these values. If it doesn’t echo your values, think about the changes you can make so it does.

Date Yourself

Every week spend an hour or an entire day taking yourself out. Eat at your favorite restaurant or try a new place. Check out the latest exhibit at an art gallery or that funny film you’ve been wanting to see. Experiment with a variety of activities. Include quieter moments for soul-searching like walking along the beach or sitting at a café. These kinds of activities help to drown out the daily noise, giving you much-needed alone time to really get to know yourself.

List Your Favorites

What you read, watch, eat and listen to can give you a great glimpse into the person you are. List your favorite books, songs, films and foods – and anything else you’d like. What do your favorites have in common? Why are they significant to you? As an added bonus, incorporate more of your favorite places and things into your life.

Journal

Carve out a few minutes each day to respond to this question in your journal: “What’s on my mind?” Then every week or month, look for patterns. What kinds of themes emerge? What do you seem to need or want? What’s missing? What keeps you fulfilled?

Create a Personal Board

Go through books, blogs, magazines and any other materials to find the words and images that resonate with you. Cut them out and paste them into your journal, a big poster board or even a file folder. Then when you’re finished, consider what this might reveal about your personality and preferences. You can even make the personal board a monthly or yearly tradition, and notice what changes.

Getting to know yourself is a process. These exercises are just the beginning in peeling back the layers of you. Sometimes the process may be empowering, other times intimidating. Either way, always remember that this isn’t about judgment or criticism. It’s about self-discovery and curiosity. You’re already enough.

'Auj bin Unuq Binasa Kerana Hud-hud

Pernahkah anda semua mendengar nama Auj bin Unuq?. Jika belum pernah jom berkongsi cerita mengenai Auj.

Auj bin Unuq adalah manusia yang hidup sehingga berumur 4,500 tahun. Allah menjadikan dia mencapai ketinggian tubuh badannya melebihi manusia biasa, dikatakan jikalau dia berdiri semasa banjir besar yang berlaku di zaman Nabi Allah Nuh as hanya mencecah lututnya sahaja. Tinggi tubuhnya adalah 23.330. hasta. Ukuran setiap jari tangannya ialah tiga hasta. Ketika berdiri, awan berada di sekitar pingggulnya. Seluruh binatang takut padanya. Mereka akan lari ketakutan begitu melihat Auj bin Unuq.

Ketinggiannya adalah menunjukkan betapa berkuasanya Allah untuk menjadikan seseorang walaupun kedua ibu bapanya mempunyai ketinggian yang biasa pada zaman itu. Dengan umurnya sehingga 4,500 tahun, Auj telah hidup di zaman beberapa orang nabi, iaitu di zaman datuknya Nabi Adam, Nabi Nuh dan sehingga ke zaman Nabi Musa as.

Dikisahkan bahawa Auj tinggal di gunung, apabila dia merasa lapar, dia akan perlu menghulurkan tangannya ke dasar laut untuk menangkap ikan kemudian memanggangnya dengan panas matahari. Dan apabila dia marah kepada sesebuah negeri, maka dia akan mengencingkan negeri tersebut hinggalah penduduk negeri itu tenggelam di dalam air kencingnya. Kelebihan ini menyebabkan dia berasa bongkak dan sombong.

Semasa Nabi Musa as bersama kaumnya tersesat di sebuah kebun teh, Auj berhasrat untuk membinasakan Nabi Musa as bersama kaumnya itu. Kemudian dia telah pergi memeriksa tempat kediaman askar Nabi Musa a.s., dan dia mendapati beberapa tempat kediaman askar Nabi Musa itu tidak jauh dari tempat tinggalnya. Dia telah mencabut gunung-gunung yang ada di sekitarnya dan diletakkan di atas kepalanya supaya mudah untuk dicampakkan kepada askar-askar Nabi Musa a.s.

Sebelum sempat Auj mencampakkan gunung-gunung yang dijunjung di atas kepalanya kepada askar Nabi Musa a.s, Allah telah mengutuskan burung hud-hud dengan membawa batu berlian dan meletakkannya di atas gunung yang di junjung oleh 'Auj. Dengan kekuasaan Allah, berlian tersebut menembusi gunung yang di junjung oleh 'Auj sehinggalah sampai ke tengkuknya. 'Auj tidak sanggup kehilangan berlian itu dan terus menerus menjunjung gunung-gunung tersebut, sehinggalah akhirnya 'Auj binasa disebabkan batu berlian itu.

Melihat keadaan Auj tersebut, Nabi Musa a.s mengambil kesempatan dengan melompat tinggi kira-kira 40 hasta dan dengan bantuan tongkatnya yang juga panjangnya 40 hasta terus memukul tongkatnya kepada 'Auj tepat mengenai mata dan kakinya. Ketika itulah Auj terjatuh dengan kehendak Allah S.W.T dan akhirnya dia tidak dapat lari daripada kematian sekalipun badannya tinggi serta memiliki kekuatan yang hebat.

Ambillah ikgtibar bahawa segala apa yang ada di dunia ini adalah kejadian Allah, kita tidak layak untuk menyombong dan berlagak dengan apa yang dikurniakan... jangan lekas lupa diri dan sering-seringlah memanjatkan syukur kehadratNya.